Amp Robotics mengumpulkan Rp 1.50 triliun ($91 juta)  untuk membangun lebih banyak fasilitas pemilahan limbah yang dilengkapi robot.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Amp Robotics mengumpulkan Rp 1.50 triliun ($91 juta) untuk membangun lebih banyak fasilitas pemilahan limbah yang dilengkapi robot.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
06 Desember 2024 pukul 03.23 WIB
95 dibaca
Share
Recycling saat ini menjadi masalah karena banyak orang bingung tentang apa yang bisa didaur ulang dan di mana tempatnya. Hanya sekitar 32% dari sampah yang memenuhi syarat yang benar-benar didaur ulang. Untuk mengatasi masalah ini, banyak perusahaan, termasuk startup kecil dan perusahaan besar seperti Apple, sedang mengembangkan robot untuk membantu proses daur ulang. Salah satu perusahaan yang menonjol adalah Amp Robotics, yang telah mengubah model bisnisnya untuk mengoperasikan fasilitas daur ulang sepenuhnya dengan menggunakan robot.
Amp Robotics telah mengerahkan sekitar 400 robot dan mengoperasikan beberapa fasilitas daur ulang. Robot-robot ini menggunakan kamera dan kecerdasan buatan (AI) untuk mengidentifikasi bahan yang bisa didaur ulang dan mengambilnya dari jalur konveyor. Perusahaan ini baru saja mendapatkan dana sebesar Rp 1.50 triliun ($91 juta) untuk terus mengembangkan teknologi dan operasionalnya. Model bisnis mereka mirip dengan layanan lainnya, di mana mereka mengenakan biaya berdasarkan jumlah sampah yang berhasil dipisahkan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa masalah utama dalam daur ulang saat ini?
A
Masalah utama dalam daur ulang saat ini adalah kebingungan masyarakat tentang apa yang dapat didaur ulang dan di mana tempatnya.
Q
Bagaimana robot dapat membantu dalam proses daur ulang?
A
Robot dapat membantu dalam proses daur ulang dengan mengidentifikasi dan memisahkan bahan yang dapat didaur ulang menggunakan teknologi AI.
Q
Siapa yang memimpin putaran pendanaan terbaru untuk Amp Robotics?
A
Putaran pendanaan terbaru untuk Amp Robotics dipimpin oleh Congruent Ventures.
Q
Apa yang dilakukan Amp Robotics dalam industri daur ulang?
A
Amp Robotics mengelola fasilitas daur ulang dengan menggunakan robot untuk meningkatkan efisiensi pemisahan limbah.
Q
Mengapa pendanaan untuk startup saat ini menjadi tantangan?
A
Pendanaan untuk startup saat ini menjadi tantangan karena lingkungan penggalangan dana yang sulit bagi perusahaan tahap menengah hingga akhir.

Rangkuman Berita Serupa

Nomagic mengumpulkan Rp 723.58 miliar ($44 juta)  untuk lengan robotik bertenaga AI-nya.TechCrunch
Teknologi
1 bulan lalu
40 dibaca
Nomagic mengumpulkan Rp 723.58 miliar ($44 juta) untuk lengan robotik bertenaga AI-nya.
Augury mengumpulkan Rp 1.23 triliun ($75 juta)  dengan valuasi lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar)  untuk AI-nya yang mendeteksi kerusakan pada mesin pabrik.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
37 dibaca
Augury mengumpulkan Rp 1.23 triliun ($75 juta) dengan valuasi lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar) untuk AI-nya yang mendeteksi kerusakan pada mesin pabrik.
Augury mengumpulkan Rp 1.23 triliun ($75 juta)  dengan valuasi lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar)  untuk AI yang mendeteksi kerusakan pada mesin pabrik.TechCrunch
Bisnis
2 bulan lalu
117 dibaca
Augury mengumpulkan Rp 1.23 triliun ($75 juta) dengan valuasi lebih dari Rp 16.45 triliun ($1 miliar) untuk AI yang mendeteksi kerusakan pada mesin pabrik.
Robot sampah Jerman menggunakan AI yang kuat untuk membongkar limbah elektronik secara otonom.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
88 dibaca
Robot sampah Jerman menggunakan AI yang kuat untuk membongkar limbah elektronik secara otonom.
Kekuatan Saja Tidak Cukup: Baterai Solid-State Juga Harus BerkelanjutanForbes
Teknologi
2 bulan lalu
39 dibaca
Kekuatan Saja Tidak Cukup: Baterai Solid-State Juga Harus Berkelanjutan
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta KarunForbes
Bisnis
3 bulan lalu
48 dibaca
Tindakan Kedua Ekonomi Sirkular: Sampah, Bakat, dan Harta Karun
Hauler Hero ingin membawa perangkat lunak manajemen limbah ke abad ke-21.TechCrunch
Teknologi
4 bulan lalu
121 dibaca
Hauler Hero ingin membawa perangkat lunak manajemen limbah ke abad ke-21.