Stellantis dan Zeta Energy sepakat untuk bersama-sama mengembangkan baterai lithium-sulfur untuk kendaraan listrik.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Stellantis dan Zeta Energy sepakat untuk bersama-sama mengembangkan baterai lithium-sulfur untuk kendaraan listrik.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
06 Desember 2024 pukul 01.45 WIB
56 dibaca
Share
Stellantis, perusahaan otomotif besar, telah menandatangani kesepakatan dengan Zeta Energy dari Amerika Serikat untuk mengembangkan baterai lithium-sulfur yang lebih murah untuk mobil listrik. Baterai ini diharapkan dapat digunakan pada tahun 2030 dan memiliki biaya produksi yang lebih rendah dibandingkan baterai lithium-ion tradisional karena tidak menggunakan bahan mahal seperti nikel atau kobalt. Meskipun daya tahannya lebih pendek, baterai lithium-sulfur diharapkan dapat mengurangi biaya per kWh menjadi kurang dari setengah harga baterai lithium-ion saat ini.
Dengan teknologi ini, Stellantis berharap dapat menciptakan baterai yang lebih ringan namun memiliki potensi energi yang sama dengan baterai lithium-ion yang ada, sehingga meningkatkan jarak tempuh dan performa mobil listrik. Selain itu, teknologi ini juga dapat meningkatkan kecepatan pengisian baterai hingga 50%. Kesepakatan ini juga mencakup pengembangan produksi yang direncanakan di Eropa atau Amerika Utara, mendukung komitmen Stellantis untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2038.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan dari perjanjian antara Stellantis dan Zeta Energy?
A
Tujuan dari perjanjian antara Stellantis dan Zeta Energy adalah untuk mengembangkan baterai lithium-sulfur yang murah untuk kendaraan listrik dengan target penggunaan pada tahun 2030.
Q
Mengapa baterai lithium-sulfur dianggap lebih murah dibandingkan baterai lithium-ion tradisional?
A
Baterai lithium-sulfur dianggap lebih murah karena tidak menggunakan bahan mahal seperti nikel atau kobalt, sehingga mengurangi biaya produksi.
Q
Apa manfaat dari teknologi baterai lithium-sulfur yang sedang dikembangkan?
A
Manfaat dari teknologi baterai lithium-sulfur termasuk bobot yang lebih ringan, potensi energi yang setara dengan baterai lithium-ion saat ini, dan peningkatan kecepatan pengisian daya hingga 50%.
Q
Bagaimana Stellantis berencana untuk mencapai netralitas karbon?
A
Stellantis berencana untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2038 dengan mengembangkan teknologi baterai inovatif seperti lithium-sulfur.
Q
Apa rencana investasi Lyten terkait baterai lithium-sulfur?
A
Lyten berencana untuk menginvestasikan lebih dari $1 miliar untuk membangun gigafactory pertama di dunia untuk baterai lithium-sulfur di Nevada.

Rangkuman Berita Serupa

Setelah Northvolt, harapan baterai Eropa sangat bergantung pada China.YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
117 dibaca
Setelah Northvolt, harapan baterai Eropa sangat bergantung pada China.
Stellantis berjanji untuk menginvestasikan Rp 34.53 miliar ($2,1 juta)  dalam produksi di Italia pada tahun 2025 selama pembicaraan dengan pemerintah.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
93 dibaca
Stellantis berjanji untuk menginvestasikan Rp 34.53 miliar ($2,1 juta) dalam produksi di Italia pada tahun 2025 selama pembicaraan dengan pemerintah.
Kotak Fakta - Bagaimana Stellantis merencanakan untuk menghidupkan kembali produksi di Italia?YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
40 dibaca
Kotak Fakta - Bagaimana Stellantis merencanakan untuk menghidupkan kembali produksi di Italia?
Stellantis dan CATL dari China akan menginvestasikan Rp 71.21 triliun ($4,33 miliar)  untuk pabrik baterai EV di Spanyol.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
64 dibaca
Stellantis dan CATL dari China akan menginvestasikan Rp 71.21 triliun ($4,33 miliar) untuk pabrik baterai EV di Spanyol.
Pembuat Dodge dan Jeep meluncurkan baterai EV baru yang akan meningkatkan pengisian cepat sebesar 50% dan memperbaiki jangkauan.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
75 dibaca
Pembuat Dodge dan Jeep meluncurkan baterai EV baru yang akan meningkatkan pengisian cepat sebesar 50% dan memperbaiki jangkauan.
Biden Menawarkan Rp 123.34 triliun ($7,5 Miliar)  untuk Pusat Samsung SDI-StellantisYahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
104 dibaca
Biden Menawarkan Rp 123.34 triliun ($7,5 Miliar) untuk Pusat Samsung SDI-Stellantis