Stres dapat mengurangi kemampuan kita untuk merasakan kebahagiaan: pola otak tikus memberikan petunjuk mengapa.
Courtesy of NatureMagazine

Rangkuman Berita: Stres dapat mengurangi kemampuan kita untuk merasakan kebahagiaan: pola otak tikus memberikan petunjuk mengapa.

NatureMagazine
Dari NatureMagazine
04 Desember 2024 pukul 07.00 WIB
26 dibaca
Share
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi cara otak hewan, seperti tikus, merasakan kesenangan. Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang mengalami stres cenderung tidak menyukai air gula, yang biasanya mereka sukai, dan ini dianggap sebagai tanda anhedonia, yaitu ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan. Sebaliknya, tikus yang lebih tahan terhadap stres tetap memilih air gula. Peneliti juga menemukan bahwa komunikasi antara dua bagian otak yang penting untuk emosi, yaitu amigdala dan hipokampus, lebih baik pada tikus yang tahan stres dibandingkan dengan yang rentan. Para peneliti mencoba meningkatkan komunikasi di otak tikus yang rentan dengan memberikan suntikan yang membuat neuron mereka lebih aktif. Hasilnya, tikus tersebut mulai memilih air gula lebih sering, mirip dengan tikus yang tahan stres. Temuan ini memberikan harapan baru untuk memahami dan mengobati anhedonia, yang sering dialami oleh orang dengan depresi berat dan kondisi lainnya. Penelitian ini juga membuka kemungkinan untuk menemukan cara baru dalam mengatasi masalah kesehatan mental di manusia.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diteliti dalam studi ini?
A
Studi ini meneliti bagaimana komunikasi antara neuron di otak tikus yang mengalami stres dapat mempengaruhi perasaan kesenangan.
Q
Apa itu anhedonia dan bagaimana hubungannya dengan depresi?
A
Anhedonia adalah ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, yang sering terjadi pada orang dengan depresi dan kondisi neurologis lainnya.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?
A
Mazen Kheirbek adalah ilmuwan saraf yang memimpin penelitian ini di Universitas California, San Francisco.
Q
Apa perbedaan antara tikus yang resisten dan yang rentan terhadap anhedonia?
A
Tikus yang resisten memiliki komunikasi neuron yang kuat antara amigdala dan hipokampus, sementara yang rentan memiliki komunikasi yang terputus-putus.
Q
Bagaimana temuan ini dapat diterapkan pada manusia?
A
Temuan ini dapat membantu dalam pengembangan terapi baru untuk depresi dan anhedonia pada manusia.

Rangkuman Berita Serupa

Bagaimana otak menekan rasa takut: studi pada tikus menawarkan jalan menuju pengobatan kecemasanNatureMagazine
Sains
2 bulan lalu
102 dibaca
Bagaimana otak menekan rasa takut: studi pada tikus menawarkan jalan menuju pengobatan kecemasan
Hack otak: Para ilmuwan menemukan 'saklar mati' untuk kecemasan tanpa efek samping.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
91 dibaca
Hack otak: Para ilmuwan menemukan 'saklar mati' untuk kecemasan tanpa efek samping.
Bagaimana Stres Mempengaruhi Memori AndaForbes
Sains
2 bulan lalu
37 dibaca
Bagaimana Stres Mempengaruhi Memori Anda
Ancaman robot memicu respons kecemasan pada tikus, memetakan proses kecemasan di otak.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
115 dibaca
Ancaman robot memicu respons kecemasan pada tikus, memetakan proses kecemasan di otak.
Mengapa ingatan baru tidak menimpa ingatan lama? Ilmu tidur menyimpan petunjuk.NatureMagazine
Sains
3 bulan lalu
40 dibaca
Mengapa ingatan baru tidak menimpa ingatan lama? Ilmu tidur menyimpan petunjuk.
Tikus yang mengidam kokain mengungkap rahasia genetik yang memicu kecanduan obat.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
68 dibaca
Tikus yang mengidam kokain mengungkap rahasia genetik yang memicu kecanduan obat.