Courtesy of NatureMagazine
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa stres dapat mempengaruhi cara otak hewan, seperti tikus, merasakan kesenangan. Dalam studi ini, para ilmuwan menemukan bahwa tikus yang mengalami stres cenderung tidak menyukai air gula, yang biasanya mereka sukai, dan ini dianggap sebagai tanda anhedonia, yaitu ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan. Sebaliknya, tikus yang lebih tahan terhadap stres tetap memilih air gula. Peneliti juga menemukan bahwa komunikasi antara dua bagian otak yang penting untuk emosi, yaitu amigdala dan hipokampus, lebih baik pada tikus yang tahan stres dibandingkan dengan yang rentan.
Para peneliti mencoba meningkatkan komunikasi di otak tikus yang rentan dengan memberikan suntikan yang membuat neuron mereka lebih aktif. Hasilnya, tikus tersebut mulai memilih air gula lebih sering, mirip dengan tikus yang tahan stres. Temuan ini memberikan harapan baru untuk memahami dan mengobati anhedonia, yang sering dialami oleh orang dengan depresi berat dan kondisi lainnya. Penelitian ini juga membuka kemungkinan untuk menemukan cara baru dalam mengatasi masalah kesehatan mental di manusia.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diteliti dalam studi ini?A
Studi ini meneliti bagaimana komunikasi antara neuron di otak tikus yang mengalami stres dapat mempengaruhi perasaan kesenangan.Q
Apa itu anhedonia dan bagaimana hubungannya dengan depresi?A
Anhedonia adalah ketidakmampuan untuk merasakan kesenangan, yang sering terjadi pada orang dengan depresi dan kondisi neurologis lainnya.Q
Siapa yang memimpin penelitian ini?A
Mazen Kheirbek adalah ilmuwan saraf yang memimpin penelitian ini di Universitas California, San Francisco.Q
Apa perbedaan antara tikus yang resisten dan yang rentan terhadap anhedonia?A
Tikus yang resisten memiliki komunikasi neuron yang kuat antara amigdala dan hipokampus, sementara yang rentan memiliki komunikasi yang terputus-putus.Q
Bagaimana temuan ini dapat diterapkan pada manusia?A
Temuan ini dapat membantu dalam pengembangan terapi baru untuk depresi dan anhedonia pada manusia.