Musalem dari Fed mengharapkan lebih banyak pemotongan suku bunga tetapi mengatakan jalur pelonggaran kurang jelas.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Musalem dari Fed mengharapkan lebih banyak pemotongan suku bunga tetapi mengatakan jalur pelonggaran kurang jelas.

YahooFinance
DariĀ YahooFinance
04 Desember 2024 pukul 20.46 WIB
108 dibaca
Share
Presiden Federal Reserve St. Louis, Alberto Musalem, menyatakan bahwa bank sentral AS mungkin akan terus menurunkan suku bunga, tetapi kecepatan penurunan tersebut menjadi kurang jelas. Dia menjelaskan bahwa inflasi diperkirakan akan menurun menuju target 2% yang ditetapkan oleh Fed, sehingga penyesuaian kebijakan yang lebih longgar mungkin diperlukan. Namun, Musalem juga mengingatkan pentingnya untuk berhati-hati dan mempertimbangkan kondisi ekonomi saat ini sebelum mengambil keputusan lebih lanjut.
Musalem menambahkan bahwa kebijakan moneter saat ini sudah berada pada posisi yang baik untuk menghadapi tantangan ekonomi, meskipun ada ketidakpastian setelah pemilihan presiden. Dia percaya bahwa meskipun pasar tenaga kerja tetap kuat, ada kemungkinan tingkat pengangguran akan sedikit meningkat. Musalem memperkirakan bahwa mungkin diperlukan waktu hingga dua tahun untuk mencapai target inflasi yang diinginkan, dan pendekatan yang sabar dalam kebijakan moneter adalah langkah yang tepat saat ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Siapa yang memberikan pernyataan tentang kebijakan suku bunga di artikel ini?
A
Alberto Musalem memberikan pernyataan tentang kebijakan suku bunga di artikel ini.
Q
Apa yang diharapkan oleh Alberto Musalem mengenai suku bunga di masa depan?
A
Alberto Musalem berharap bahwa Federal Reserve dapat terus mengurangi suku bunga, tetapi dengan kejelasan yang lebih sedikit mengenai langkah-langkah selanjutnya.
Q
Mengapa kebijakan moneter saat ini dianggap tepat oleh Musalem?
A
Musalem menganggap kebijakan moneter saat ini tepat karena tekanan harga inti masih di atas target inflasi 2% dari Fed.
Q
Apa dampak dari kemenangan Donald Trump terhadap kebijakan ekonomi?
A
Kemenangan Donald Trump dapat mempengaruhi kebijakan ekonomi dan berpotensi memicu tekanan inflasi.
Q
Berapa lama Musalem memperkirakan waktu yang dibutuhkan untuk mencapai target inflasi?
A
Musalem memperkirakan bahwa mungkin diperlukan waktu dua tahun untuk mencapai target inflasi dari bank sentral.

Rangkuman Berita Serupa

Kugler dari Fed mengatakan bahwa risiko inflasi tetap ada, mengutip ketidakpastian kebijakan ekonomi.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
42 dibaca
Kugler dari Fed mengatakan bahwa risiko inflasi tetap ada, mengutip ketidakpastian kebijakan ekonomi.
Jefferson dari Fed mengatakan bahwa Fed dapat mengambil waktu untuk keputusan suku bunga berikutnya.YahooFinance
Bisnis
2 bulan lalu
68 dibaca
Jefferson dari Fed mengatakan bahwa Fed dapat mengambil waktu untuk keputusan suku bunga berikutnya.
The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap sambil menunggu lebih banyak data dan kejelasan mengenai kebijakan Trump.YahooFinance
Finansial
2 bulan lalu
128 dibaca
The Fed kemungkinan akan mempertahankan suku bunga tetap sambil menunggu lebih banyak data dan kejelasan mengenai kebijakan Trump.
Schmid dari Fed mengatakan bahwa bank sentral 'dekat' dengan tingkat suku bunga netral.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
56 dibaca
Schmid dari Fed mengatakan bahwa bank sentral 'dekat' dengan tingkat suku bunga netral.
Pejabat Fed khawatir tentang 'kemungkinan dampak' dari kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
40 dibaca
Pejabat Fed khawatir tentang 'kemungkinan dampak' dari kebijakan perdagangan dan imigrasi Trump.
Kugler dari Fed mengatakan bahwa data akan mempengaruhi pilihan kebijakan Fed di tengah ketidakpastian.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
92 dibaca
Kugler dari Fed mengatakan bahwa data akan mempengaruhi pilihan kebijakan Fed di tengah ketidakpastian.
Trump bump? Pejabat Fed mempersiapkan proyeksi menjelang masa jabatan presiden yang baru.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
68 dibaca
Trump bump? Pejabat Fed mempersiapkan proyeksi menjelang masa jabatan presiden yang baru.