Courtesy of YahooFinance
Saham di Korea Selatan mengalami penurunan setelah Presiden Yoon Suk Yeol secara singkat mengumumkan keadaan darurat militer, yang kemudian dicabut beberapa jam kemudian. Indeks saham Kospi turun hingga 2%, dan saham Samsung Electronics, perusahaan terbesar di Korea Selatan, juga mengalami penurunan sebesar 3%. Meskipun demikian, nilai tukar won Korea Selatan menguat setelah berita bahwa parlemen berusaha mencabut dekrit tersebut dan otoritas keuangan berjanji untuk memberikan dukungan likuiditas tanpa batas kepada pasar.
Keputusan Yoon untuk mengumumkan keadaan darurat militer dianggap sebagai langkah berisiko untuk mencegah oposisi mengganggu pemerintahannya. Situasi politik ini dapat menyebabkan ketidakstabilan jangka pendek, tetapi tidak diharapkan mengubah risiko politik secara fundamental. Para analis memperkirakan bahwa meskipun ada volatilitas di pasar, ini bisa menjadi kesempatan untuk membeli aset Korea, meskipun masalah terkait valuasi saham Korea Selatan masih akan menjadi tantangan di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Presiden Yoon Suk Yeol?A
Presiden Yoon Suk Yeol mengumumkan keadaan darurat militer untuk pertama kalinya dalam lebih dari 40 tahun.Q
Bagaimana reaksi pasar saham Korea Selatan setelah pengumuman tersebut?A
Pasar saham Korea Selatan, khususnya indeks Kospi, mengalami penurunan hingga 2% setelah pengumuman tersebut.Q
Siapa yang menyatakan bahwa mereka akan mengambil langkah untuk menjaga stabilitas pasar?A
Kim Byoung-hwan, regulator keuangan utama, menyatakan bahwa otoritas akan mengambil semua langkah yang diperlukan untuk menjaga stabilitas pasar.Q
Apa yang dimaksud dengan 'Korea Discount'?A
'Korea Discount' merujuk pada kekhawatiran mengenai tata kelola perusahaan dan valuasi rendah yang terus-menerus dari saham-saham di Korea Selatan.Q
Apa yang diharapkan oleh Jung In Yun mengenai masa depan politik Yoon Suk Yeol?A
Jung In Yun memperkirakan bahwa karir politik Yoon Suk Yeol mendekati akhir dan mengharapkan adanya volatilitas di pasar.