Courtesy of YahooFinance
Saham di Korea Selatan mengalami penurunan dan nilai won melemah pada hari Senin akibat krisis politik yang semakin dalam. Indeks Kospi turun hingga 1,8%, sementara indeks Kosdaq yang lebih kecil jatuh lebih dari 3%, mencapai titik terendah sejak Mei 2020. Situasi ini dipicu oleh kegagalan pemungutan suara pemakzulan Presiden Yoon Suk Yeol, yang menghadapi tekanan besar untuk mengundurkan diri. Partai oposisi berencana untuk segera mengajukan pemungutan suara pemakzulan lainnya, dan ribuan orang turun ke jalan untuk memprotes keputusan tersebut.
Kondisi politik yang tidak stabil ini diperkirakan akan berdampak pada berbagai sektor ekonomi. Meskipun ada kekhawatiran, beberapa analis percaya bahwa perusahaan yang bergerak di bidang ekspor mungkin akan segera pulih. Investor kini lebih fokus pada pendapatan perusahaan untuk kuartal mendatang dan dampak dari melemahnya won. Meskipun ada ketidakpastian, diperkirakan bahwa pasar saham Korea Selatan, khususnya indeks Kospi, akan mulai pulih pada akhir Desember saat investor mulai memisahkan isu politik dari masalah pasar.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang menyebabkan penurunan saham di Korea Selatan?A
Penurunan saham di Korea Selatan disebabkan oleh krisis politik yang mendalam dan ketidakpastian yang menyertainya.Q
Siapa yang menghadapi tekanan untuk mengundurkan diri?A
Presiden Yoon Suk Yeol menghadapi tekanan besar untuk mengundurkan diri setelah upaya pemecatannya gagal.Q
Apa yang terjadi setelah upaya pemecatan Presiden Yoon Suk Yeol?A
Setelah upaya pemecatan gagal, Yoon Suk Yeol tetap di posisinya, tetapi situasi politik tetap tidak stabil.Q
Bagaimana dampak ketidakstabilan politik terhadap pasar saham?A
Ketidakstabilan politik dapat menyebabkan fluktuasi di pasar saham, dengan investor merasa cemas dan tidak yakin.Q
Apa yang diharapkan oleh investor terkait dengan kinerja Kospi ke depan?A
Investor berharap Kospi akan rebound pada akhir Desember saat mereka mulai memisahkan isu politik dari masalah pasar.