Courtesy of Forbes
Chrysler adalah perusahaan otomotif yang telah mengalami banyak "pernikahan" dengan perusahaan lain, tetapi sering kali berakhir buruk. Sejak bergabung dengan Daimler AG pada tahun 1998, yang disebut sebagai "pernikahan setara," Chrysler merasa tertekan karena Daimler yang mengendalikan. Setelah perceraian pada tahun 2007, Chrysler beralih ke Cerberus, yang tidak memiliki pengalaman dalam industri otomotif dan hanya fokus pada pemotongan biaya, menyebabkan banyak karyawan kehilangan pekerjaan. Meskipun ada harapan ketika Fiat mengambil alih sebagian saham Chrysler, identitas Chrysler semakin terpinggirkan ketika Fiat menjadi pemilik mayoritas dan membentuk Fiat Chrysler Automobiles (FCA).
Setelah beberapa tahun, FCA bergabung dengan perusahaan Prancis Stellantis, tetapi masalah tetap ada, termasuk kurangnya kendaraan terjangkau dan lambatnya masuk ke pasar kendaraan listrik. CEO Stellantis yang baru, Carlos Tavares, berusaha memperbaiki situasi, tetapi banyak karyawan dan dealer merasa tidak puas. Kini, masa depan Chrysler tidak pasti, dan ada kemungkinan perusahaan harus mempertimbangkan untuk mengurangi fokusnya dan kembali ke akar yang lebih sederhana, seperti Jeep dan Ram, untuk bertahan dan berkembang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada Chrysler setelah pernikahan dengan Daimler?A
Setelah pernikahan dengan Daimler, Chrysler mengalami perceraian yang cepat dan kehilangan identitasnya.Q
Siapa yang mengambil alih Chrysler setelah Cerberus?A
Setelah Cerberus, Fiat S.p.A. mengambil alih Chrysler dan berusaha untuk menghidupkannya kembali.Q
Apa yang dilakukan Sergio Marchionne untuk Chrysler?A
Sergio Marchionne memberikan harapan baru kepada karyawan Chrysler dan memulai pengembangan kendaraan baru.Q
Mengapa Stellantis menjadi nama baru untuk perusahaan?A
Stellantis menjadi nama baru setelah penggabungan Fiat Chrysler dengan grup otomotif lainnya, mencerminkan tantangan yang dihadapi perusahaan.Q
Apa tantangan yang dihadapi Chrysler di bawah kepemimpinan Carlos Tavares?A
Chrysler di bawah Carlos Tavares menghadapi tantangan dalam memasuki pasar kendaraan listrik dan mempertahankan identitas mereknya.