China memanaskan bahan nuklir pada suhu 1.400°F untuk membuat reaktor garam cair lebih aman.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: China memanaskan bahan nuklir pada suhu 1.400°F untuk membuat reaktor garam cair lebih aman.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
03 Desember 2024 pukul 21.07 WIB
74 dibaca
Share
Penelitian yang dilakukan oleh ilmuwan di berbagai institut di China memberikan wawasan penting tentang kerusakan yang disebabkan oleh radiasi dan korosi pada reaktor garam cair (MSR). MSR adalah jenis reaktor nuklir generasi IV yang menggunakan garam cair sebagai pendingin dan bahan bakar, sehingga memiliki efisiensi bahan bakar yang tinggi dan menghasilkan limbah nuklir yang rendah. Desain reaktor ini aman karena jika terjadi panas berlebih, garam akan mengembang dan keluar dari reaktor, mendinginkannya dan mengurangi risiko meledak. Namun, teknologi ini masih menghadapi tantangan, terutama terkait dengan kondisi ekstrem yang dapat menyebabkan kerusakan pada bahan struktur reaktor.
Dalam studi ini, tim peneliti menguji bahan silikon-karbida (SiC) pada suhu tinggi dan menemukan bahwa korosi dari garam cair FLiNaK dapat membentuk fase kaya karbon yang membuat SiC menjadi rapuh. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa kotoran Ni dalam garam berinteraksi dengan ikatan Si-Si yang terbentuk akibat radiasi, memperburuk proses korosi. Temuan ini penting untuk meningkatkan keamanan MSR dan membantu pengembangan komposit SiC yang lebih kuat. Hasil penelitian ini dipublikasikan dalam Journal of Advanced Ceramics.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang diteliti oleh ilmuwan di China terkait reaktor garam cair?
A
Ilmuwan di China meneliti kerusakan sinergis yang disebabkan oleh irradiasi dan korosi dalam reaktor garam cair.
Q
Mengapa silicon-karbida (SiC) digunakan dalam reaktor garam cair?
A
Silicon-karbida (SiC) digunakan karena sifatnya yang inert secara kimia, karakteristik neutron yang baik, dan kemampuannya untuk bertahan pada suhu tinggi.
Q
Apa efek sinergis yang ditemukan dalam penelitian ini?
A
Efek sinergis yang ditemukan adalah bahwa irradiasi dan korosi dapat menyebabkan pengerasan material, membuatnya rapuh dan rentan terhadap patahan.
Q
Siapa yang memimpin penelitian ini dan di mana mereka bekerja?
A
Penelitian ini dipimpin oleh Jianjian Li yang bekerja di Shanghai Institute of Applied Physics.
Q
Di mana hasil penelitian ini dipublikasikan?
A
Hasil penelitian ini dipublikasikan di Journal of Advanced Ceramics.

Rangkuman Berita Serupa

Baterai lithium mati dihidupkan kembali dengan sihir garam cair, mempertahankan 81% daya.InterestingEngineering
Teknologi
1 bulan lalu
33 dibaca

Baterai lithium mati dihidupkan kembali dengan sihir garam cair, mempertahankan 81% daya.

AS memasak bahan bakar nuklir sempurna untuk reaktor garam cair spektrum cepat pertama di dunia.InterestingEngineering
Sains
1 bulan lalu
113 dibaca

AS memasak bahan bakar nuklir sempurna untuk reaktor garam cair spektrum cepat pertama di dunia.

Uji coba fusi nuklir AS membuktikan bahwa magnet superkonduktor menolak bombardir neutron.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
45 dibaca

Uji coba fusi nuklir AS membuktikan bahwa magnet superkonduktor menolak bombardir neutron.

Mini MARVEL: Reaktor nuklir pertama AS dalam 50 tahun bersiap untuk peningkatan pendinginInterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
62 dibaca

Mini MARVEL: Reaktor nuklir pertama AS dalam 50 tahun bersiap untuk peningkatan pendingin

Beton dapat menyembuhkan dirinya sendiri ketika terpapar radiasi nuklir, temukan studi.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
109 dibaca

Beton dapat menyembuhkan dirinya sendiri ketika terpapar radiasi nuklir, temukan studi.

AS akan menerapkan reaktor garam cair untuk mengubah air limbah menjadi air tawar.InterestingEngineering
Teknologi
2 bulan lalu
54 dibaca

AS akan menerapkan reaktor garam cair untuk mengubah air limbah menjadi air tawar.

Material tungsten-tembaga dapat menahan suhu hingga 1.472°F untuk meningkatkan efisiensi reaktor nuklir.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
121 dibaca

Material tungsten-tembaga dapat menahan suhu hingga 1.472°F untuk meningkatkan efisiensi reaktor nuklir.