Courtesy of QuantaMagazine
Bakteri ada di mana-mana, termasuk di dalam tubuh kita. Selama ini, para ilmuwan beranggapan bahwa bakteri tidak bisa bertahan hidup di otak manusia karena adanya penghalang darah-otak yang kuat. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa otak ikan, seperti salmon dan trout, memiliki komunitas bakteri yang dapat bertahan hidup di dalam jaringan otak. Penelitian ini dilakukan oleh tim di Universitas New Mexico yang menemukan bahwa bakteri di otak ikan tidak hanya ada di bagian tertentu, tetapi juga di seluruh otak. Ini menunjukkan bahwa mungkin manusia juga memiliki mikrobioma di otak mereka.
Meskipun otak manusia dan ikan memiliki perbedaan, temuan ini membuka kemungkinan bahwa bakteri di otak dapat mempengaruhi kesehatan dan fungsi otak kita. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk memahami apakah bakteri ini memiliki peran penting dalam proses fisiologis kita. Jika bakteri memang ada di otak manusia, ini bisa menambah pemahaman kita tentang bagaimana mikroba mempengaruhi kesehatan otak dan sistem kekebalan tubuh kita.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan dalam penelitian terbaru tentang mikrobioma otak ikan?A
Penelitian terbaru menemukan bahwa mikroba dapat hidup di otak ikan, khususnya salmon dan trout.Q
Mengapa keberadaan mikroba di otak manusia dianggap kontroversial?A
Keberadaan mikroba di otak manusia dianggap kontroversial karena barrier darah-otak yang kuat dan kesulitan dalam mendapatkan jaringan otak manusia yang tidak terkontaminasi.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang mikrobioma otak di University of New Mexico?A
Penelitian tentang mikrobioma otak di University of New Mexico dipimpin oleh Irene Salinas.Q
Apa peran barrier darah-otak dalam keberadaan mikroba di otak?A
Barrier darah-otak berfungsi sebagai penghalang yang mencegah invasi mikroba, tetapi penelitian menunjukkan bahwa beberapa mikroba dapat menembus barrier ini.Q
Bagaimana penelitian ini dapat mempengaruhi pemahaman kita tentang mikrobioma manusia?A
Penelitian ini dapat membuka kemungkinan bahwa manusia juga memiliki mikrobioma di otak, yang dapat mempengaruhi fungsi neurologis dan sistem imun.