Courtesy of TechCrunch
Amerika Serikat sedang menghadapi kekurangan tukang listrik, dengan jumlah pekerjaan yang tidak terisi diperkirakan akan meningkat 11% setiap tahun selama dekade berikutnya. Untuk menjadi tukang listrik bersertifikat, seseorang harus menyelesaikan 8.000 jam pelatihan, sehingga kekurangan ini tidak akan segera teratasi. Selain itu, banyak proyek baru yang membutuhkan tukang listrik, seperti pemasangan panel surya dan pengisian kendaraan listrik, semakin menambah beban kerja bagi mereka yang sudah ada.
Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan bernama Treehouse telah mengembangkan sistem yang menggunakan data dan kecerdasan buatan untuk memperkirakan waktu dan bahan yang diperlukan untuk pekerjaan listrik. Dengan cara ini, mereka dapat mengurangi kunjungan langsung ke lokasi yang memakan waktu. Treehouse juga berencana untuk memperluas jangkauannya ke lebih banyak negara bagian dan meningkatkan jumlah insinyur untuk memperbaiki sistem mereka. Dengan langkah-langkah ini, mereka berharap dapat membantu memenuhi kebutuhan tukang listrik di masa depan.