Courtesy of YahooFinance
Harga rumah di Selandia Baru diperkirakan akan naik sekitar 5% dalam dua tahun ke depan setelah mengalami penurunan 19% akibat pandemi. Penurunan suku bunga oleh Reserve Bank of New Zealand (RBNZ) diharapkan dapat meningkatkan permintaan rumah. Meskipun ada harapan untuk pemulihan, banyak calon pembeli rumah pertama kali mungkin masih harus menyewa karena harga rumah yang tinggi dan pertumbuhan gaji yang lambat. Rata-rata harga rumah di Selandia Baru saat ini sekitar tujuh kali lipat dari pendapatan rumah tangga rata-rata.
Sementara itu, sewa rumah di daerah perkotaan diperkirakan akan meningkat 3,5%, lebih tinggi dari inflasi yang diperkirakan sebesar 2%. Para ahli terbagi pendapat mengenai apakah keterjangkauan bagi pembeli rumah pertama kali akan membaik atau memburuk dalam setahun ke depan. Meskipun ada beberapa optimisme, tantangan seperti harga rumah yang tinggi dan kebutuhan untuk uang muka tetap menjadi hambatan bagi banyak orang.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diperkirakan tentang harga rumah di Selandia Baru dalam dua tahun ke depan?A
Harga rumah diperkirakan akan naik sekitar 5% dalam dua tahun ke depan.Q
Bagaimana suku bunga mempengaruhi pasar perumahan di Selandia Baru?A
Suku bunga yang lebih rendah diharapkan dapat meningkatkan permintaan di pasar perumahan.Q
Apa dampak dari inflasi terhadap sewa rumah di Selandia Baru?A
Inflasi diperkirakan akan membuat kenaikan sewa rumah melebihi inflasi konsumen.Q
Siapa yang memberikan analisis tentang pasar perumahan dan pemotongan suku bunga?A
Sharon Zollner dan Satish Ranchhod memberikan analisis tentang pasar perumahan dan dampak pemotongan suku bunga.Q
Apa tantangan yang dihadapi oleh pembeli rumah pertama di Selandia Baru?A
Tantangan utama adalah harga rumah yang tinggi dan persyaratan deposit yang sulit dipenuhi.