Negara-negara gagal mencapai kesepakatan mengenai pembatasan plastik saat PBB merencanakan pembicaraan di masa depan.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Negara-negara gagal mencapai kesepakatan mengenai pembatasan plastik saat PBB merencanakan pembicaraan di masa depan.

YahooFinance
Dari YahooFinance
01 Desember 2024 pukul 23.23 WIB
33 dibaca
Share
Sekitar 200 negara tidak berhasil mencapai kesepakatan mengenai perjanjian untuk mengurangi polusi plastik setelah dua tahun negosiasi yang sulit. Meskipun tidak ada kesepakatan yang mengikat secara hukum, banyak negara sepakat bahwa tindakan mendesak diperlukan untuk menangani krisis polusi plastik. Beberapa negara, terutama yang memproduksi minyak seperti Arab Saudi dan Rusia, menolak pembatasan baru yang diusulkan, dengan alasan bahwa hal itu tidak sesuai dengan mandat kelompok tersebut. Namun, banyak negara mendukung pengaturan produksi dan konsumsi plastik serta pengurangan penggunaan bahan kimia berbahaya. Negosiasi ini dimulai pada tahun 2022 dan bertujuan untuk mengatasi peningkatan limbah plastik, yang diperkirakan akan meningkat 60% pada tahun 2040. Banyak perusahaan besar juga mendukung perjanjian yang ambisius untuk mengurangi penggunaan produk sekali pakai dan bahan kimia berbahaya. Selama pertemuan, komunitas yang terkena dampak polusi plastik menyerukan tindakan segera untuk melindungi kesehatan masyarakat, karena mikroplastik telah ditemukan dalam tubuh manusia. Para pembicara menekankan pentingnya tindakan yang lebih tegas untuk mengatasi masalah ini, agar generasi mendatang tidak terlahir dalam kondisi tercemar.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa hasil dari negosiasi tentang polusi plastik yang diadakan di Busan?
A
Negosiasi di Busan tidak menghasilkan perjanjian yang mengikat secara hukum, tetapi ada kemajuan dalam beberapa isu sensitif.
Q
Mengapa beberapa negara menolak perjanjian baru terkait polusi plastik?
A
Beberapa negara, terutama yang memproduksi minyak seperti Arab Saudi dan Rusia, menolak perjanjian baru karena mereka berargumen bahwa pembatasan tersebut di luar mandat kelompok.
Q
Apa yang dikatakan Juliet Kabera tentang perlunya tindakan mendesak?
A
Juliet Kabera menekankan bahwa mayoritas negara mengakui seriusnya krisis polusi plastik dan setuju akan perlunya tindakan mendesak.
Q
Apa dampak dari polusi plastik yang ditemukan dalam tubuh manusia?
A
Polusi plastik telah ditemukan dalam plasenta, susu ibu, jaringan otak, dan darah manusia, menunjukkan dampak kesehatan yang serius.
Q
Siapa yang mendukung upaya untuk mengakhiri penggunaan produk plastik tertentu?
A
Sekitar 275 perusahaan, termasuk L’Oreal SA, mendukung upaya untuk mengakhiri penggunaan produk dan bahan kimia berbahaya.

Rangkuman Berita Serupa

Penelitian Baru Mengungkap 'Bom Waktu' Karbon di Rumah dan Peralatan KitaForbes
Sains
4 bulan lalu
39 dibaca
Penelitian Baru Mengungkap 'Bom Waktu' Karbon di Rumah dan Peralatan Kita
COP29: Pelajaran yang Dipetik dari Konferensi Perubahan Iklim PBBForbes
Sains
4 bulan lalu
114 dibaca
COP29: Pelajaran yang Dipetik dari Konferensi Perubahan Iklim PBB
Tiga Hal Ini Menghalangi Terwujudnya Perjanjian Global tentang PlastikWired
Sains
4 bulan lalu
41 dibaca
Tiga Hal Ini Menghalangi Terwujudnya Perjanjian Global tentang Plastik
Planet Kita yang Sekali Pakai: Bagaimana Triliunan Ton Sampah Mengancam Kita SemuaForbes
Sains
4 bulan lalu
48 dibaca
Planet Kita yang Sekali Pakai: Bagaimana Triliunan Ton Sampah Mengancam Kita Semua
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Berakhir Tanpa KesepakatanForbes
Sains
4 bulan lalu
39 dibaca
Negosiasi Perjanjian Plastik Global Berakhir Tanpa Kesepakatan
Negara-negara Gagal Sepakati Pembatasan Plastik saat PBB Merencanakan Pembicaraan di Masa DepanYahooFinance
Sains
4 bulan lalu
75 dibaca
Negara-negara Gagal Sepakati Pembatasan Plastik saat PBB Merencanakan Pembicaraan di Masa Depan