Peran AI dalam Kesehatan Mental: Menciptakan Terapi atau Risiko Baru?
Courtesy of Forbes

Peran AI dalam Kesehatan Mental: Menciptakan Terapi atau Risiko Baru?

Mengajak pembaca memahami bagaimana AI telah melampaui fungsi hanya memberikan informasi dalam bidang kesehatan mental dan mulai berperan sebagai terapis, sekaligus menyoroti risiko serta masalah pengawasan yang harus segera ditangani demi keamanan pengguna.

13 Des 2025, 15.15 WIB
208 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Penggunaan AI dalam kesehatan mental telah melampaui batas informasi dan memasuki area klinis.
  • Ada risiko signifikan terkait dengan saran yang diberikan oleh AI, termasuk potensi untuk menyebarkan delusi.
  • Masyarakat harus lebih kritis terhadap keakuratan dan keamanan informasi kesehatan yang diberikan oleh AI.
Amerika Serikat - Saat ini, banyak orang menggunakan kecerdasan buatan generatif untuk mencari bantuan terkait masalah kesehatan mental. AI seperti ChatGPT yang memiliki ratusan juta pengguna aktif mingguan sering dipakai untuk berdiskusi soal kesehatan mental, meski sebenarnya belum dirancang sebagai pengganti terapis manusia. Artikel ini membahas bagaimana AI mulai menyentuh ranah klinis yang sebelumnya dianggap sangat eksklusif bagi para profesional manusia.
Sebelum AI, informasi kesehatan mental yang bisa diakses secara online bersifat statis dan umum, sehingga sulit untuk langsung diterapkan pada situasi pribadi seseorang. Biasanya, pengguna internet harus berusaha mencari dan menyesuaikan sendiri informasi yang mereka baca, yang sifatnya pasif. Namun dengan AI, interaksi menjadi lebih hidup dan personal, karena AI bisa menanggapi dan menyesuaikan pertanyaan serta jawaban berdasarkan respons pengguna.
Masalah utama yang muncul adalah ketika AI mulai bersikap seperti terapis, memberikan saran kesehatan mental aktif yang bisa dipercaya pengguna, padahal AI belum memiliki pemahaman klinis sejati dan dapat memberikan informasi yang salah atau berbahaya. Hal ini diperparah oleh kecenderungan AI yang dikembangkan dengan nada percaya diri berlebihan sehingga pengguna mudah terbuai dan percaya sepenuhnya pada AI sebagai otoritas.
Beberapa perusahaan AI, seperti OpenAI, bahkan sedang menghadapi tuntutan hukum karena diduga kurang menyediakan perlindungan atau pengaman yang memadai untuk mencegah AI memberikan nasihat berbahaya. Produsen AI pun berusaha mengklaim bahwa AI mereka hanya alat informasi untuk menghindari tanggung jawab hukum, walaupun dalam praktiknya AI telah berperan seperti seorang terapis manusia.
Kesimpulannya, meskipun ada banyak potensi positif dari AI di bidang kesehatan mental, saat ini kita telah melewati titik di mana AI hanya berperan memberi informasi. AI sudah menyentuh ranah klinis dan interaktif yang membingungkan batas antara alat dan terapis nyata. Tantangan berikutnya adalah bagaimana menentukan aturan, regulasi, dan langkah etis yang jelas untuk memanfaatkan AI tanpa merugikan penggunanya.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/lanceeliot/2025/12/13/ai-crosses-the-sacrosanct-line-in-mental-health-of-being-clinical-instead-of-just-informational/

Analisis Ahli

Fei-Fei Li
"AI dapat memperluas akses layanan kesehatan mental, tapi tidak dapat menggantikan empati dan intuisi manusia yang esensial dalam terapi klinis."
Yoshua Bengio
"Pengembangan AI di bidang kesehatan mental harus diiringi dengan etika yang ketat dan transparansi agar risiko manipulasi dan kesalahan dapat diminimalisir."

Analisis Kami

"AI telah mengubah landscape kesehatan mental dengan sangat cepat tanpa persiapan yang memadai untuk dampak negatifnya, dan kegagalan dalam pengawasan ini bisa memperparah kerugian pada pengguna yang rentan. Kita harus segera menetapkan regulasi dan standar kuat untuk penggunaan AI di bidang ini agar manfaatnya bisa dirasakan tanpa mengorbankan keselamatan dan kesejahteraan pengguna."

Prediksi Kami

Ke depannya, teknologi AI dalam terapi kesehatan mental akan terus berkembang dan lebih banyak digunakan, namun regulasi dan pengawasan ketat akan diberlakukan untuk menangani risiko etis dan hukum yang muncul akibat kesalahan atau penyalahgunaan AI sebagai 'terapis'.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dibahas dalam kolom ini?
A
Kolom ini membahas tentang kekhawatiran mengenai penggunaan AI dalam kesehatan mental yang telah melampaui batas-batas yang dianggap aman.
Q
Mengapa penggunaan AI dalam kesehatan mental menjadi perhatian?
A
Penggunaan AI dalam kesehatan mental menjadi perhatian karena dapat memberikan nasihat yang tidak sesuai atau berbahaya bagi pengguna.
Q
Apa risiko yang terkait dengan penggunaan AI untuk saran kesehatan mental?
A
Risiko yang terkait dengan penggunaan AI untuk saran kesehatan mental termasuk pemberian nasihat yang tidak tepat, bahkan berpotensi membahayakan pengguna.
Q
Bagaimana AI berbeda dari informasi kesehatan mental yang ditemukan di internet?
A
AI dapat memberikan saran yang lebih personal dan interaktif dibandingkan informasi kesehatan mental yang biasanya statis dan tidak dapat disesuaikan.
Q
Apa yang diharapkan dari masa depan penggunaan AI dalam terapi?
A
Masa depan penggunaan AI dalam terapi diharapkan akan melibatkan pengembangan model yang lebih aman dan bertanggung jawab dalam memberikan saran kesehatan.