Uni Eropa Denda X Elon Musk 120 Juta Euro, AS Kritik Keras
Courtesy of TheJakartaPost

Uni Eropa Denda X Elon Musk 120 Juta Euro, AS Kritik Keras

Memberikan informasi tentang denda sebesar 120 juta euro yang dijatuhkan kepada X oleh regulator Uni Eropa karena pelanggaran aturan konten online di bawah DSA, serta menyoroti reaksi negatif dari pihak Amerika Serikat dan tanggapan resmi dari Uni Eropa.

07 Des 2025, 08.55 WIB
99 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Sanksi terhadap X menunjukkan ketegasan Uni Eropa dalam penegakan regulasi konten digital.
  • Kritik dari pejabat AS menunjukkan ketegangan antara regulasi Eropa dan perusahaan teknologi Amerika.
  • Digital Services Act menetapkan standar baru untuk transparansi dan penanganan konten ilegal di platform digital.
Brussels, Belgia - Uni Eropa resmi menjatuhkan denda sebesar 120 juta euro atau sekitar 140 juta dolar AS kepada perusahaan media sosial X yang dimiliki oleh Elon Musk. Denda ini diberikan karena X gagal memenuhi aturan baru yang disebut Digital Services Act (DSA), yang bertujuan untuk mengatur konten ilegal dan berbahaya di platform digital. Aturan ini menuntut agar perusahaan memberi transparansi dan akses data bagi para peneliti dan pengguna.
Elon Musk menanggapi denda tersebut dengan tegas di media sosial, menyebut keputusan itu sebagai "bullshit" dan menegaskan pentingnya kebebasan berbicara sebagai dasar demokrasi. Sementara itu, regulator Uni Eropa menjelaskan bahwa tujuan DSA bukan untuk menyensor, tetapi menjaga standar digital dan demokrasi agar platform dapat diatur dengan baik demi kepentingan pengguna.
Selain X, perusahaan lain seperti TikTok juga diperiksa oleh Uni Eropa karena masalah transparansi iklan. TikTok berhasil menghindari denda setelah berjanji melakukan perubahan pada sistem iklan mereka agar lebih terbuka. Namun, penyelidikan terkait desain aplikasi dan perlindungan anak juga masih berlangsung bagi TikTok dan beberapa platform lainnya.
Denda Uni Eropa ini memicu reaksi keras dari pejabat Amerika Serikat, seperti Senator Marco Rubio dan Ketua FCC Brendan Carr, yang mengecam tindakan tersebut sebagai serangan terhadap perusahaan dan warga Amerika. Mereka meminta Uni Eropa untuk tidak menarget perusahaan teknologi Amerika secara diskriminatif dan menegaskan kebebasan berbicara harus dijaga.
Uni Eropa memberikan waktu 60 sampai 90 hari kerja bagi X untuk memperbaiki pelanggaran mereka sesuai aturan DSA. Ke depan, Regulasi digital ini diperkirakan akan lebih tegas diimplementasikan dengan tujuan menjaga persaingan bisnis yang sehat dan perlindungan konsumen, meskipun hal ini menimbulkan ketegangan antara kebijakan regulasi Eropa dan pemerintah Amerika Serikat.
Referensi:
[1] https://www.thejakartapost.com/business/2025/12/07/x-gets-140-million-eu-fine-for-breaching-content-rules-but-tiktok-settles.html

Analisis Ahli

Henna Virkkunen
"DSA bukan alat sensor, tapi regulasi untuk melindungi pengguna dan memastikan transparansi di platform digital."
Marco Rubio
"Denda Uni Eropa merupakan serangan terhadap perusahaan teknologi Amerika dan kebebasan warganya secara online."

Analisis Kami

"Denda yang diberikan kepada X mencerminkan tekad Uni Eropa untuk menegakkan regulasi digital yang ketat, meskipun mengundang perdebatan soal kebebasan berbicara. Sikap keras komunitas teknologi AS menunjukkan perbedaan pandangan mendasar dalam mengatur ruang digital yang berpotensi memperumit hubungan transatlantik di masa depan."

Prediksi Kami

Ke depan, Uni Eropa kemungkinan akan mempercepat proses penegakan DSA terhadap platform-platform besar lainnya, sementara ketegangan regulasi antara AS dan Uni Eropa di sektor teknologi akan semakin meningkat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang menyebabkan X dikenakan sanksi oleh EU?
A
X dikenakan sanksi oleh EU karena pelanggaran terhadap aturan konten ilegal dan transparansi.
Q
Siapa yang mengkritik sanksi terhadap X?
A
Marco Rubio dan Brendan Carr mengkritik sanksi terhadap X.
Q
Apa tujuan dari Digital Services Act?
A
Tujuan dari Digital Services Act adalah untuk mengatur konten online dan melindungi pengguna dari konten ilegal.
Q
Apa yang dilakukan TikTok untuk menghindari sanksi?
A
TikTok membuat perubahan pada perpustakaan iklan mereka untuk menjadi lebih transparan.
Q
Apa yang dinyatakan oleh kepala teknologi EU tentang sanksi ini?
A
Henna Virkkunen menyatakan bahwa sanksi ini bukan bentuk sensor, melainkan penegakan hukum.