
Courtesy of Forbes
Pasar Sekunder Privat Meledak: Penting Tapi Tetap Buram dan Berisiko
Menggambarkan pertumbuhan pasar sekunder privat yang pesat dan penting secara sistemik, sekaligus menunjukkan risiko besar dari kurangnya transparansi, verifikasi kepemilikan, dan regulasi yang memadai, agar pembaca memahami kebutuhan mendesak akan reformasi dan pengawasan pasar tersebut.
11 Des 2025, 21.37 WIB
112 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Pasar sekunder mengalami pertumbuhan yang signifikan namun menghadapi masalah transparansi dan regulasi.
- Perusahaan swasta dengan valuasi tinggi tetap tidak teratur dan tidak transparan, berpotensi menimbulkan risiko sistemik.
- Langkah-langkah seperti pengungkapan biaya dan verifikasi kepemilikan diperlukan untuk meningkatkan integritas pasar.
Amerika Serikat, Amerika Serikat - Pasar sekunder untuk saham perusahaan privat mencatat transaksi rekor hingga 162 miliar dolar di tahun 2024, naik 45% dari tahun sebelumnya. Lonjakan ini memperlihatkan bahwa semakin banyak perusahaan besar seperti OpenAI dan SpaceX tetap berada dalam lingkup privat dengan valuasi yang sangat tinggi. Namun, pertumbuhan besar ini membawa masalah serius yaitu kurangnya transparansi dan verifikasi kepemilikan saham, sehingga risiko bagi investor juga meningkat.
Perusahaan teknologi besar sering tidak berencana melakukan IPO dalam waktu dekat, dan investor serta karyawan yang memiliki saham harus menunggu waktu yang sangat lama agar dapat mencairkan investasinya. Kondisi ini menyebabkan akumulasi panjang saham tak likuid dan membuat pasar sekunder menjadi tempat utama untuk mencairkan saham tersebut, namun pasar ini belum memiliki infrastruktur yang memadai untuk menjamin transparansi dan keadilan.
Masalah lain yang muncul adalah tingginya biaya tersembunyi akibat banyak lapisan perantara dalam transaksi sekunder, yang sering tidak dijelaskan dengan gamblang kepada investor. Selain itu, banyak broker tidak terdaftar resmi yang beroperasi secara ilegal, dengan praktik yang merugikan investor karena markup yang sangat tinggi dan tidak terungkap. Hal ini mencerminkan minimnya pengawasan yang efektif dari otoritas pasar finansial saat ini.
Rekomendasi solusi untuk memperbaiki pasar ini meliputi penerapan sistem verifikasi kepemilikan digital yang terintegrasi dengan platform manajemen ekuitas, pengungkapan lengkap biaya transaksi, penegakan regulasi terhadap agen broker tak terdaftar, dan standarisasi valuasi serta pelaporan yang menyesuaikan dengan ukuran perusahaan. Langkah-langkah ini dianggap penting agar pasar bisa terus tumbuh tapi dengan risiko yang lebih terkendali.
Meski pasar sekunder privat sangat vital bagi kelangsungan perusahaan teknologi modern dan memberikan likuiditas bagi pemegang saham jangka panjang, tanpa reformasi serius pasar ini berpotensi mengalami kegagalan sistemik. Maka dari itu, reforma transparansi dan tata kelola harus segera diprioritaskan agar mencegah skandal besar yang dapat merugikan banyak pihak dan menjaga kesehatan ekosistem keuangan global.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/sites/josipamajic/2025/12/11/why-private-secondaries-are-too-big-to-remain-this-opaque/
[1] https://www.forbes.com/sites/josipamajic/2025/12/11/why-private-secondaries-are-too-big-to-remain-this-opaque/
Analisis Ahli
Kelly Rodriques
"Pertumbuhan pasar sekunder privat dapat terus berlanjut tanpa IPO jika perusahaan tetap menjaga likuiditas dan akses modal, menjadikan regulasi sebagai satu-satunya pendorong going public."
SEC
"Penegakan aturan broker-dealer yang ketat diperlukan untuk mencegah penipuan dan memastikan perlindungan investor dalam transaksi sekunder privat."
Analisis Kami
"Pasar sekunder privat telah menjadi pemain utama dalam ekosistem modal ventura, namun pertumbuhan tanpa regulasi yang memadai sangat berbahaya karena menciptakan risiko moral hazard dan ketidakadilan bagi investor ritel maupun institusional. Regulasi yang ketat dan teknologi verifikasi modern mutlak diperlukan agar pasar ini bisa berfungsi secara sehat dan berkelanjutan."
Prediksi Kami
Jika tidak ada regulasi dan transparansi yang ditingkatkan, pasar sekunder privat berisiko mengalami skandal besar yang bisa membuat kerugian sistemik bagi investor dan mengganggu stabilitas pasar keuangan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi dengan pasar sekunder di tahun 2024?A
Pasar sekunder mengalami lonjakan transaksi mencapai $162 miliar, meningkat 45% dibandingkan tahun sebelumnya.Q
Mengapa perusahaan-perusahaan swasta seperti OpenAI dan SpaceX belum berencana untuk IPO?A
Perusahaan-perusahaan ini dapat mempertahankan likuiditas dan akses modal tanpa harus go public, sehingga regulasi mungkin menjadi satu-satunya pendorong mereka untuk IPO.Q
Apa tantangan utama yang dihadapi pasar sekunder?A
Tantangan utama termasuk kurangnya transparansi, kesulitan dalam verifikasi kepemilikan, dan tingginya biaya transaksi.Q
Bagaimana biaya dalam transaksi sekunder dapat mempengaruhi investor?A
Biaya yang tinggi dan tidak transparan dapat membuat investor menarik diri atau tidak berinvestasi dalam dana swasta.Q
Apa langkah-langkah yang disarankan untuk meningkatkan transparansi di pasar sekunder?A
Langkah-langkah termasuk standar verifikasi kepemilikan dan pengungkapan biaya secara wajib untuk meningkatkan transparansi di pasar sekunder.
