Australia Larang Anak Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial, Apa Dampaknya?
Courtesy of NatureMagazine

Australia Larang Anak Bawah 16 Tahun Gunakan Media Sosial, Apa Dampaknya?

Mengkaji dampak larangan penggunaan media sosial bagi anak-anak di bawah 16 tahun di Australia terhadap kesehatan mental, interaksi sosial, politik, dan dinamika keluarga guna mendapatkan pemahaman lebih dalam efek kebijakan pembatasan tersebut.

11 Des 2025, 07.00 WIB
140 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Larangan media sosial di Australia menjadi eksperimen untuk memahami dampaknya terhadap remaja.
  • Penelitian diharapkan dapat mengungkap efek positif dan negatif dari pembatasan akses media sosial.
  • Keterlibatan politik anak muda mungkin terpengaruh karena pembatasan akses ke platform media sosial.
Melbourne, Australia - Australia menjadi negara pertama yang melarang anak-anak berusia di bawah 16 tahun untuk menggunakan sebagian besar platform media sosial seperti Facebook, X, dan Snapchat mulai 10 Desember. Pemerintah beralasan bahwa media sosial membahayakan kesehatan mental anak-anak karena fitur yang dirancang untuk membuat ketagihan dan konten yang berpotensi membahayakan.
Perusahaan teknologi diberikan waktu satu tahun untuk mengembangkan sistem yang mencegah anak-anak di bawah umur membuka atau mempertahankan akun, jika gagal mereka menghadapi denda hingga AusRp 814.03 juta ($49,500) ,000. Kebijakan ini memicu kemarahan di kalangan remaja dan membuka perhatian bagi para ilmuwan sosial untuk mempelajari efek dari pembatasan tersebut.
Sejumlah peneliti dari berbagai institusi di Australia mulai melakukan survei terhadap remaja dan orang tua mereka untuk menilai dampak larangan ini terhadap penggunaan media sosial dan kesehatan mental anak. Mereka juga meneliti konflik dalam keluarga yang mungkin timbul akibat kebijakan tersebut serta bagaimana hal ini mempengaruhi interaksi langsung dan pengetahuan politik remaja.
Meski banyak pihak mendukung upaya pemerintah untuk melindungi anak, beberapa peneliti memperingatkan bahwa larangan ini malah bisa mempersulit inisiatif membuat pengalaman anak-anak di media sosial menjadi lebih aman dan positif. Ada juga kekhawatiran bahwa keterbatasan akses dapat menghambat peran media sosial sebagai ruang belajar dan berdiskusi tentang isu-isu penting.
Ke depan, hasil riset yang dilakukan selama dan setelah penerapan larangan ini akan menjadi acuan penting untuk menilai apakah pembatasan ketat ini benar-benar bermanfaat bagi kesejahteraan anak-anak atau menimbulkan efek negatif yang tidak diinginkan seperti isolasi sosial dan kurangnya literasi digital dan politik.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-04069-2

Analisis Ahli

Susan Sawyer
"Melihat ditetapkannya larangan ini sebagai kesempatan untuk memantau langsung efek kebijakan terhadap kesehatan mental dan perilaku remaja melalui studi longitudinal."
Amanda Third
"Menganggap kebijakan ini dapat mengganggu upaya membuat pengalaman media sosial anak lebih positif dan menilai tantangan baru yang muncul dalam interaksi keluarga."
Zareh Ghazarian
"Menilai larangan ini menghambat keterlibatan politik anak muda, karena media sosial merupakan alat penting dalam belajar dan berdiskusi isu-isu saat ini."

Analisis Kami

"Larangan ini merupakan langkah yang ambisius namun terlalu represif tanpa mempertimbangkan peran penting media sosial dalam perkembangan sosial dan politik remaja. Jika tidak diiringi dengan edukasi digital dan pengawasan yang bijak, kebijakan ini bisa berujung pada dampak sosial yang tidak diinginkan bagi generasi muda."

Prediksi Kami

Dalam beberapa bulan hingga tahun ke depan, penelitian akan mengungkap apakah larangan ini efektif meningkatkan kesehatan mental remaja atau justru menimbulkan konsekuensi negatif seperti isolasi sosial dan kurangnya literasi politik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa kebijakan baru yang diterapkan di Australia terkait media sosial untuk anak-anak?
A
Australia melarang anak-anak di bawah usia 16 tahun untuk menggunakan sebagian besar platform media sosial.
Q
Mengapa para remaja di Australia marah terhadap kebijakan ini?
A
Para remaja merasa bahwa kebijakan ini membatasi kebebasan mereka dan menghalangi cara mereka berinteraksi dengan teman-teman mereka.
Q
Apa tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh Susan Sawyer dan timnya?
A
Susan Sawyer dan timnya akan meneliti dampak larangan ini terhadap penggunaan media sosial dan kesehatan mental remaja.
Q
Apa dampak yang diharapkan dari larangan penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental remaja?
A
Diharapkan bahwa larangan ini dapat mengurangi masalah kesehatan mental yang terkait dengan penggunaan media sosial yang berlebihan.
Q
Bagaimana larangan ini dapat mempengaruhi keterlibatan politik anak muda?
A
Larangan ini dapat mengurangi akses anak muda ke platform yang penting untuk diskusi politik dan perdebatan.