Courtesy of CoinDesk
Wakil Presiden Kamala Harris mengungkapkan rencana "agenda kesempatan" dalam pidato kampanyenya, tetapi tidak memberikan rincian tentang kebijakan terkait aset digital atau cryptocurrency. Meskipun kampanyenya sebelumnya menyatakan bahwa agenda ini bertujuan untuk mendukung pemilik cryptocurrency, terutama di kalangan pria kulit hitam, Harris tidak menyebutkan istilah seperti "blockchain" atau "aset digital" dalam pidatonya. Ia lebih fokus pada visi menciptakan ekonomi yang memberikan kesempatan bagi semua orang untuk maju.
Sementara itu, mantan Presiden Donald Trump lebih aktif dalam mendekati industri cryptocurrency, menjanjikan regulasi yang ramah dan berencana membentuk dewan penasihat untuk bitcoin. Sebuah survei menunjukkan bahwa banyak pemilih ingin kandidat memahami tentang cryptocurrency, dengan sebagian besar responden memiliki atau pernah memiliki aset digital. Harris tampaknya masih enggan untuk mengungkapkan kebijakan yang lebih jelas mengenai cryptocurrency menjelang pemilihan mendatang.