
Courtesy of InterestingEngineering
Robot Otonom Berikutnya: AI Bikin Navigasi di Luar Angkasa Jadi Lebih Cepat dan Aman
Mengembangkan sistem kontrol berbasis pembelajaran mesin yang memungkinkan robot otonom bernavigasi di dalam ISS dengan lebih cepat dan aman tanpa pengawasan langsung dari astronot, sebagai langkah penting menuju eksplorasi ruang angkasa yang lebih luas dan mandiri.
09 Des 2025, 05.25 WIB
274 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Sistem kontrol berbasis pembelajaran mesin dapat meningkatkan efisiensi navigasi robot di luar angkasa.
- Otonomi akan menjadi kunci untuk misi luar angkasa yang lebih kompleks dan lebih sering.
- Pengujian di ISS menunjukkan hasil yang sangat positif untuk teknologi baru ini.
Internasional Luar Angkasa, Internasional - Peneliti Stanford berhasil mengembangkan dan menguji sistem kontrol robot yang menggunakan pembelajaran mesin di Stasiun Luar Angkasa Internasional. Robot kecil bernama Astrobee menjadi platform uji coba teknologi ini agar bisa bergerak secara mandiri tanpa harus terus-menerus dikontrol oleh astronot.
Lingkungan dalam ISS sangat rumit karena banyak peralatan dan ruang sempit, yang membuat perencanaan jalur perjalanan robot menjadi sulit dan butuh banyak waktu hitung. Komputer di luar angkasa juga lebih terbatas dibandingkan yang ada di Bumi, sehingga algoritma yang biasa digunakan di darat tidak bisa langsung diterapkan.
Untuk itu, tim peneliti membuat sistem optimasi yang lebih efisien dengan bantuan model AI yang sebelumnya dilatih menggunakan ribuan contoh jalur navigasi. AI ini memberikan prediksi awal yang membantu mempercepat proses pencarian jalur aman dan efektif, tanpa mengurangi aturan keselamatan yang ada.
Sebelum implementasi di ISS, teknologi ini diuji di fasilitas NASA Ames menggunakan robot mengambang untuk mensimulasikan kondisi mikrogravitasi. Setelah itu, pengujian di ISS membuktikan AI mampu mempercepat navigasi hingga 50-60 persen dibanding metode konvensional tanpa AI, terutama pada kondisi yang menantang.
Teknologi ini sudah masuk ke tahap kesiapan teknologi level 5 yang berarti telah terbukti bekerja dalam situasi nyata. Masa depan robot luar angkasa diprediksi akan semakin mengandalkan AI agar misi-misi yang lebih jauh dan lebih kompleks dapat dilakukan secara otonom dengan risiko yang lebih kecil.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/ai-robotics/first-in-orbit-ai-navigation-test-iss
[1] https://interestingengineering.com/ai-robotics/first-in-orbit-ai-navigation-test-iss
Analisis Ahli
Somrita Banerjee
"Sistem warm start AI mempercepat planing navigasi dengan tetap menjaga keamanan, sehingga sangat cocok untuk aplikasi luar angkasa yang menuntut ketepatan dan efisiensi."
Marco Pavone
"Penggunaan pembelajaran mesin dalam robotika luar angkasa adalah lompatan teknologi yang membuka peluang misi otonom yang lebih kompleks dan berani."
Analisis Kami
"Kemajuan ini menunjukkan pentingnya integrasi AI dengan algoritma optimasi dalam mengatasi keterbatasan perangkat keras luar angkasa yang ketat. Namun, keberhasilan di ISS harus segera diikuti dengan pengujian di kondisi yang lebih ekstrem untuk memastikan keandalannya dalam misi antarplanet nyata."
Prediksi Kami
Dalam waktu dekat, teknologi otonomi robot ini akan berkembang menjadi lebih canggih menggunakan model AI yang lebih besar dan kuat, memungkinkan robot luar angkasa bekerja dengan tingkat pengawasan yang sangat minim bahkan di misi yang jauh dari Bumi.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dicapai oleh para peneliti Stanford di International Space Station?A
Para peneliti Stanford berhasil mendemonstrasikan sistem kontrol berbasis pembelajaran mesin untuk robot di luar angkasa.Q
Apa fungsi dari robot Astrobee dalam penelitian ini?A
Astrobee berfungsi sebagai platform pengujian untuk sistem navigasi otonom di dalam ISS.Q
Bagaimana sistem baru ini meningkatkan proses perencanaan gerakan?A
Sistem baru ini menggunakan model pembelajaran mesin untuk memberikan perkiraan awal yang cepat sebelum optimasi jalur.Q
Mengapa otonomi penting untuk misi luar angkasa di masa depan?A
Otonomi penting karena misi luar angkasa di masa depan mungkin tidak dapat diawasi secara langsung dari Bumi.Q
Siapa yang terlibat dalam penelitian ini dan apa perannya?A
Somrita Banerjee adalah peneliti utama, sedangkan Marco Pavone adalah penulis senior yang berfokus pada algoritma perencanaan gerakan.




