Berikut adalah panduan investasi Anda untuk saham ritel setelah Black Friday dan Cyber Monday.
Courtesy of YahooFinance

Rangkuman Berita: Berikut adalah panduan investasi Anda untuk saham ritel setelah Black Friday dan Cyber Monday.

YahooFinance
Dari YahooFinance
30 November 2024 pukul 20.51 WIB
54 dibaca
Share
Setelah Black Friday dan Cyber Monday, banyak orang berpikir bahwa penjualan ritel sangat sukses. Namun, ada analisis yang menunjukkan bahwa jika saham ritel turun dalam dua sesi perdagangan setelah Thanksgiving, ada kemungkinan besar bahwa saham tersebut akan naik menjelang Natal. Data menunjukkan bahwa ketika saham ritel mengalami penurunan setelah Black Friday dan Cyber Monday, rata-rata kenaikan saham tersebut hingga Natal adalah 2,6%. Ini menunjukkan bahwa investor sering kali bereaksi berlebihan terhadap berita besar, dan pasar biasanya memperbaiki reaksi tersebut dalam beberapa minggu ke depan. Pelajaran penting dari analisis ini adalah bahwa jika kita ingin berinvestasi, kita sebaiknya tidak hanya mengikuti tren yang terlihat baik. Sebuah penelitian menunjukkan bahwa berinvestasi pada saham yang baru saja mengalami kerugian bisa lebih menguntungkan dibandingkan berinvestasi pada saham yang baru saja naik. Jadi, jika kita ingin mencoba berinvestasi, mungkin lebih baik untuk mempertimbangkan saham yang sedang turun daripada yang sedang naik.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang harus dipertimbangkan oleh investor terkait penjualan Black Friday dan Cyber Monday?
A
Investor harus mempertimbangkan untuk bertaruh bahwa saham ritel akan naik jika mengalami penurunan dalam dua sesi perdagangan setelah Thanksgiving.
Q
Bagaimana kinerja indeks S&P Retail Select Index setelah Black Friday dan Cyber Monday?
A
Indeks S&P Retail Select Index menunjukkan bahwa jika sektor ritel jatuh setelah Black Friday dan Cyber Monday, kinerjanya cenderung meningkat hingga Natal.
Q
Apa yang menunjukkan kecenderungan pasar setelah peristiwa besar seperti Black Friday?
A
Kecenderungan pasar menunjukkan bahwa investor sering bereaksi berlebihan terhadap berita yang banyak diikuti, dan pasar biasanya mengoreksi reaksi ini dalam beberapa minggu berikutnya.
Q
Siapa Mark Hulbert dan apa kontribusinya dalam analisis pasar?
A
Mark Hulbert adalah kontributor untuk MarketWatch yang melacak newsletter investasi dan memberikan analisis tentang tren pasar.
Q
Apa yang dapat dipelajari dari data yang diberikan oleh Dartmouth College tentang kinerja saham?
A
Data dari Dartmouth College menunjukkan bahwa portofolio yang berinvestasi pada saham dengan kinerja terburuk cenderung memberikan pengembalian yang lebih baik dibandingkan dengan saham dengan kinerja terbaik.

Rangkuman Berita Serupa

TKer: Ketika menganalisis ekonomi, pertimbangkan lebih dari sekadar beberapa metrik.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
85 dibaca
TKer: Ketika menganalisis ekonomi, pertimbangkan lebih dari sekadar beberapa metrik.
Berikut adalah kejutan tahun 2025 yang dapat menyebabkan koreksi saham sebesar 10% hingga 15%.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
179 dibaca
Berikut adalah kejutan tahun 2025 yang dapat menyebabkan koreksi saham sebesar 10% hingga 15%.
Semua indikator pasar ini menunjukkan bahwa saham-saham mengalami kesulitan selama masa kepresidenan Trump.YahooFinance
Finansial
3 bulan lalu
132 dibaca
Semua indikator pasar ini menunjukkan bahwa saham-saham mengalami kesulitan selama masa kepresidenan Trump.
Kinerja pasar saham di bulan Desember dalam keadaan seimbang saat 'rally Santa Claus' dimulai.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
72 dibaca
Kinerja pasar saham di bulan Desember dalam keadaan seimbang saat 'rally Santa Claus' dimulai.
Para penentu pasar telah menyerah pada saham — yang tepatnya adalah apa yang ingin Anda lihat sekarang.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
66 dibaca
Para penentu pasar telah menyerah pada saham — yang tepatnya adalah apa yang ingin Anda lihat sekarang.
TKer: Rasio harga terhadap laba adalah alat penentu waktu pasar yang sangat buruk.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
102 dibaca
TKer: Rasio harga terhadap laba adalah alat penentu waktu pasar yang sangat buruk.
Ini belum pernah terjadi pada saham AS dalam lebih dari 20 tahun — inilah mengapa investor harus khawatir.YahooFinance
Finansial
4 bulan lalu
56 dibaca
Ini belum pernah terjadi pada saham AS dalam lebih dari 20 tahun — inilah mengapa investor harus khawatir.