Courtesy of YahooFinance
Pasar saham di Amerika Serikat saat ini mengalami masalah yang disebut "bad breadth," di mana lebih banyak saham yang turun dibandingkan yang naik, meskipun indeks S&P 500 masih menunjukkan kenaikan. Sejak awal Desember, sudah sembilan hari berturut-turut lebih banyak saham yang jatuh daripada yang naik, situasi ini mirip dengan kondisi yang terjadi setelah serangan 11 September 2001. Meskipun saham-saham teknologi besar seperti "Magnificent Seven" membantu menopang pasar, banyak investor merasa khawatir dengan kondisi pasar yang sempit ini setelah rally pasca pemilihan.
Sementara itu, indeks saham nilai di S&P 500 juga mengalami penurunan yang panjang, mencatatkan rekor kehilangan sembilan hari berturut-turut. Meskipun S&P 500 diperkirakan akan mengalami kenaikan lebih dari 25% pada tahun 2024, banyak analis memperingatkan bahwa volatilitas pasar mungkin akan meningkat di awal tahun depan. Pada hari Kamis, indeks S&P 500 turun 0,5%, dan pasar secara keseluruhan menunjukkan penurunan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang terjadi pada pasar saham AS baru-baru ini?A
Pasar saham AS mengalami penurunan yang signifikan dengan banyak saham yang jatuh dibandingkan yang naik.Q
Siapa Jonathan Krinsky dan apa perannya dalam analisis pasar?A
Jonathan Krinsky adalah seorang strategis teknis di BTIG yang memberikan analisis tentang kondisi pasar saham.Q
Apa yang dimaksud dengan Invesco S&P 500 Equal Weight ETF?A
Invesco S&P 500 Equal Weight ETF adalah dana yang memberikan bobot yang sama kepada setiap saham dalam indeks S&P 500.Q
Mengapa saham teknologi seperti Palantir dan AppLovin tidak mengalami pemulihan?A
Saham teknologi seperti Palantir dan AppLovin belum pulih karena adanya tekanan dari pasar yang lebih luas.Q
Apa yang diharapkan oleh investor untuk tahun 2024 terkait S&P 500?A
Investor mengharapkan S&P 500 akan naik lebih dari 25% di tahun 2024, yang akan menjadi tahun kedua berturut-turut dengan pengembalian total di atas 25%.