Mengapa Banyak Perusahaan Ojek Online di Indonesia Gulung Tikar?
Courtesy of CNBCIndonesia

Mengapa Banyak Perusahaan Ojek Online di Indonesia Gulung Tikar?

Menginformasikan tentang sejarah dan alasan beberapa perusahaan ojek online di Indonesia yang akhirnya gulung tikar serta menunjukkan dominasi Gojek dan Grab di pasar ride hailing tanah air.

28 Nov 2025, 07.10 WIB
136 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Pasar ojek online di Indonesia sangat kompetitif, dengan hanya beberapa pemain utama yang bertahan.
  • Banyak ojek online yang tidak dapat bertahan karena berbagai faktor, termasuk modal dan persaingan.
  • Gojek dan Grab mendominasi pasar ride hailing di Indonesia setelah banyaknya perusahaan yang gulung tikar.
Beberapa kota besar, Indonesia - Beberapa tahun lalu, banyak perusahaan ojek online (ojol) yang bermunculan di berbagai kota besar Indonesia, baik dari luar maupun dalam negeri. Mereka bersaing untuk menguasai pasar transportasi digital yang berkembang pesat.
Namun saat ini, pasar ojol di Indonesia hanya didominasi dua perusahaan besar, yakni Gojek dan Grab. Banyak perusahaan lain yang sudah berhenti beroperasi atau gulung tikar karena tidak mampu bertahan dalam persaingan ketat ini.
Uber adalah salah satu perusahaan ojol besar yang pernah beroperasi di Indonesia selama sekitar 10 tahun sebelum menutup layanannya di Asia Tenggara pada 2018 dan menjual bisnisnya ke Grab.
Beberapa contoh perusahaan ojol lokal yang sudah tidak aktif lagi adalah Calljack dari Yogyakarta, Ojekkoe yang menawarkan tarif sangat murah, LadyJek yang khusus untuk wanita tetapi akhirnya gulung tikar karena masalah modal, serta BluJek dan OjekArgo.
Dominasi Gojek dan Grab menunjukkan bahwa pasar ojol di Indonesia sangat kompetitif dan memerlukan modal besar serta strategi yang matang agar bisa bertahan dan berkembang di tengah persaingan yang ketat.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251128065504-37-689214/sederet-aplikasi-ojek-online-yang-bangkrut-di-ri-ternyata-banyak

Analisis Ahli

Economist Indonesia Transport Expert
"Konsolidasi di pasar ojol seperti Gojek dan Grab memang hal yang bisa diprediksi, karena menciptakan standar layanan dan efisiensi biaya yang sulit ditandingi oleh startup kecil. Namun, risiko monopoli juga perlu diwaspadai agar tidak merugikan konsumen."
Tech Industry Analyst
"Keberhasilan Gojek dan Grab bukan hanya soal layanan transportasi, tapi juga ekosistem digital yang mereka kembangkan, seperti pembayaran dan layanan lain yang saling terintegrasi."

Analisis Kami

"Dominasi dua pemain besar di pasar ojol Indonesia menunjukkan bagaimana ekosistem teknologi transportasi menuntut modal besar dan strategi yang kuat agar dapat bertahan. Perusahaan kecil sulit bersaing tanpa dukungan dana dan diferensiasi layanan yang nyata, sehingga persaingan ini semakin matang dan bergeser ke arah konsolidasi pasar."

Prediksi Kami

Pasar ride hailing Indonesia kemungkinan akan tetap didominasi oleh Gojek dan Grab, dengan sedikit ruang bagi pemain baru kecuali mereka memiliki inovasi dan modal yang kuat.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan banyak ojek online di Indonesia?
A
Banyak ojek online di Indonesia yang gulung tikar karena tidak mampu menguasai pasar.
Q
Siapa dua pemain utama di pasar ride hailing Indonesia saat ini?
A
Dua pemain utama di pasar ride hailing Indonesia saat ini adalah Gojek dan Grab.
Q
Apa yang terjadi pada Uber di Indonesia?
A
Uber menutup operasionalnya di Indonesia pada tahun 2018 dan menjual bisnisnya kepada Grab.
Q
Mengapa LadyJek tidak dapat bertahan di pasar?
A
LadyJek tidak dapat bertahan karena mengalami keterbatasan modal.
Q
Apa yang membedakan OjekArgo dari layanan ojek lainnya?
A
OjekArgo menawarkan layanan yang unik di mana pengguna tidak perlu mendaftar untuk membuat akun.