AI dan Energi Bersih: Kunci Melawan Perubahan Iklim di 2025
Courtesy of Forbes

AI dan Energi Bersih: Kunci Melawan Perubahan Iklim di 2025

Menjelaskan bagaimana AI dapat menjadi kekuatan positif bagi lingkungan dengan menyeimbangkan konsumsi energinya dengan pengurangan emisi karbon, sekaligus memberikan strategi bagi pemimpin bisnis untuk mengoptimalkan peran AI dalam menghadapi perubahan iklim.

25 Nov 2025, 21.00 WIB
107 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kecerdasan buatan dapat mengurangi emisi karbon secara signifikan jika dikelola dengan baik.
  • Pusat data yang responsif terhadap iklim dapat meningkatkan kapasitas jaringan dan mendukung elektrifikasi bersih.
  • Integrasi AI dalam tata kelola ESG dapat meningkatkan transparansi dan kepatuhan terhadap regulasi iklim.
Global, Dunia - Seiring meningkatnya tingkat karbon dioksida dan gas rumah kaca lain di atmosfer, dunia semakin membutuhkan solusi efektif untuk memperlambat perubahan iklim. Artikel ini menunjukkan bagaimana kecerdasan buatan (AI) telah bertransformasi dari alat eksperimental menjadi pilar strategis dalam menghadapi tantangan tersebut. Namun, konsumsi energi dari teknologi AI juga menjadi perhatian penting yang harus diwaspadai agar dampak positifnya tetap optimal.
Pada tahun 2024 dan 2025, terjadi kemajuan besar di bidang energi terbarukan, terutama dengan meningkatnya produksi listrik dari tenaga angin dan surya yang melewati batu bara. Penggunaan AI juga telah terbukti meningkatkan efisiensi operasional, contohnya adalah Google DeepMind yang berhasil mengurangi energi pendinginan data center hingga 40%. Perusahaan besar lain seperti Meta, Amazon, dan Alibaba mengikuti jejak ini untuk mengurangi emisi secara nyata.
Teknologi AI tidak hanya digunakan untuk efisiensi energi, tapi juga memantau emisi gas rumah kaca penting seperti metana, yang 80 kali lebih berbahaya daripada CO2 dalam jangka pendek. Dengan menggunakan satelit AI, lebih dari 2.000 insiden kebocoran metana terdeteksi hanya dalam satu tahun, memungkinkan tindakan cepat untuk mengurangi dampaknya. Ini menunjukkan bagaimana AI memperkuat kemampuan negara dan perusahaan dalam kepatuhan lingkungan nyata.
Beberapa strategi penting untuk masa depan termasuk membangun pusat data yang ramah iklim, memperlakukan AI sebagai aset energi dengan perhitungan siklus karbon, dan mengintegrasikan AI dalam tata kelola lingkungan, sosial, dan tata kelola perusahaan (ESG). Ini membuka jalan bagi pengukuran emisi yang lebih transparan dan kepatuhan dengan standar global seperti SEC Climate Disclosure dan EU CSRD.
Kesimpulannya, AI memiliki potensi besar untuk membantu dunia menekan emisi karbon dan meningkatkan efisiensi energi jika dikombinasikan dengan pertumbuhan energi terbarukan. Pemimpin bisnis harus mengadopsi strategi inovatif dalam penggunaan AI yang tidak hanya efektif secara teknis, tetapi juga bertanggung jawab secara lingkungan demi masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Referensi:
[1] https://www.forbes.com/councils/forbestechcouncil/2025/11/25/the-role-of-ai-in-addressing-climate-change/

Analisis Ahli

Jim Rogers
"AI adalah alat revolusioner yang harus dikombinasikan dengan kebijakan energi bersih agar dampaknya maksimal; tanpa itu, efisiensi hanya akan menjadi ilusi."
Mary Robinson
"AI punya potensi besar dalam mitigasi perubahan iklim, namun perlu diatur agar tidak menciptakan masalah baru dalam konsumsi energi dan emisi karbon."

Analisis Kami

"Penggunaan AI dalam mitigasi perubahan iklim adalah langkah yang sangat strategis, terutama jika diiringi dengan transisi cepat ke energi terbarukan. Namun, tanpa pengawasan ketat terhadap konsumsi energi komputasi AI, kemajuan ini bisa jadi kontra-produktif dan menambah beban lingkungan secara tersembunyi."

Prediksi Kami

Di masa depan, AI akan menjadi komponen kunci dalam strategi keberlanjutan global dengan integrasi lebih luas dalam pengelolaan energi dan pelaporan emisi, namun keberhasilan ini tergantung pada peningkatan kapasitas energi hijau dan manajemen siklus hidup karbon AI.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa peran kecerdasan buatan dalam strategi perubahan iklim global?
A
Kecerdasan buatan berfungsi sebagai alat penting untuk memprediksi risiko iklim dan meningkatkan inisiatif pengurangan karbon.
Q
Bagaimana AI dapat membantu mengurangi emisi karbon di industri?
A
AI dapat mengoptimalkan penggunaan energi dan meningkatkan efisiensi proses industri, sehingga mengurangi emisi karbon secara signifikan.
Q
Apa yang dilakukan Google DeepMind untuk meningkatkan efisiensi energi?
A
Google DeepMind menerapkan model pembelajaran penguatan untuk mengoptimalkan sistem pendingin data center, mengurangi konsumsi energi hingga 40%.
Q
Mengapa pengurangan metana penting dalam konteks pemanasan global?
A
Pengurangan metana penting karena metana memiliki potensi pemanasan global yang jauh lebih tinggi dibandingkan CO2 dalam jangka pendek.
Q
Apa strategi yang direkomendasikan untuk pemimpin bisnis dalam menghadapi tantangan iklim?
A
Pemimpin bisnis disarankan untuk mengadopsi pusat data yang responsif terhadap iklim dan mengintegrasikan AI ke dalam tata kelola ESG.