
Courtesy of InterestingEngineering
Jamur Rekayasa Genetika Baru Jadi Solusi Daging Ramah Lingkungan dan Bergizi
Mengembangkan strain jamur hasil rekayasa genetika yang lebih bergizi, mudah dicerna, dan memiliki dampak lingkungan jauh lebih kecil sebagai alternatif daging berkelanjutan bagi kebutuhan pangan masa depan.
20 Nov 2025, 16.44 WIB
114 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Jamur yang dimodifikasi secara genetik dapat menjadi alternatif daging yang lebih berkelanjutan.
- Penggunaan teknologi CRISPR dapat meningkatkan efisiensi produksi protein dan mengurangi dampak lingkungan.
- Produksi jamur ini dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan global tanpa biaya lingkungan yang tinggi dari pertanian konvensional.
Wuxi, Cina - Para peneliti dari Jiangnan University di Cina berhasil mengembangkan strain jamur baru yang bernama FCPD dengan menggunakan teknologi pengeditan gen CRISPR. Jamur ini memiliki tekstur dan rasa menyerupai daging sehingga dapat menjadi alternatif sumber protein yang lebih berkelanjutan dibandingkan dengan peternakan hewan konvensional.
FCPD merupakan hasil modifikasi gen Fusarium venenatum yang fokus pada pengurangan ketebalan dinding sel agar lebih mudah dicerna oleh manusia, sekaligus meningkatkan efisiensi produksi dengan metabolisme yang disesuaikan. Penyesuaian ini membuat FCPD membutuhkan 44 persen kurang gula dan dapat tumbuh 88 persen lebih cepat dibandingkan strain original.
Penggunaan jamur hasil rekayasa ini juga memberikan dampak lingkungan yang sangat positif. Produksi FCPD mampu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 60 persen, menghemat penggunaan lahan hingga 70 persen dibandingkan dengan peternakan ayam di Cina, dan mengurangi risiko polusi air tawar sebesar 78 persen.
Pemanfaatan protein mikroba seperti jamur ini sangat penting mengingat tekanan dari pertumbuhan populasi dunia yang terus meningkat dan tantangan perubahan iklim yang menuntut produksi pangan lebih efisien dan ramah lingkungan. Jamur FCPD sudah mendapatkan izin penggunaan pangan di beberapa negara utama seperti Cina, Inggris, dan Amerika Serikat.
Penelitian yang dipublikasikan pada jurnal Trends in Biotechnology ini membuka peluang besar bagi masa depan pangan berkelanjutan. Jika teknologi ini diadopsi secara luas, maka kebutuhan akan daging hewani bisa ditekan tanpa mengorbankan ketersediaan nutrisi, sekaligus menurunkan dampak negatif terhadap lingkungan yang selama ini ditimbulkan oleh peternakan konvensional.
Referensi:
[1] https://interestingengineering.com/science/china-turns-fungus-into-meat-like-protein
[1] https://interestingengineering.com/science/china-turns-fungus-into-meat-like-protein
Analisis Ahli
Xiao Liu
"Teknologi pengeditan tanpa memasukkan DNA asing adalah langkah yang cerdas untuk mempercepat penerimaan publik dan regulator, menjadikan produk ini lebih aman dan berkelanjutan secara ekologis."
Xiaohui Wu
"Fokus pada pengurangan dampak lingkungan produksi menunjukkan bahwa inovasi protein alternatif harus mempertimbangkan seluruh siklus hidup, bukan hanya produk akhirnya."
Analisis Kami
"Pengembangan jamur FCPD melalui CRISPR mencerminkan kemajuan nyata dalam bioteknologi pangan yang mampu mengatasi masalah lingkungan dan pencernaan yang selama ini membatasi penggunaan protein mikroba. Namun, keberhasilan komersialisasi dan penerimaan masyarakat terhadap produk jamur hasil rekayasa ini akan menjadi kunci utama agar solusi tersebut benar-benar bermanfaat luas."
Prediksi Kami
Jika teknologi pengeditan genetika jamur ini diadopsi secara luas, produksi protein alternatif di masa depan akan jauh lebih efisien dan ramah lingkungan, secara signifikan mengurangi ketergantungan pada peternakan hewan dan dampak perubahan iklim.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang ditemukan oleh tim peneliti di Jiangnan University?A
Tim peneliti di Jiangnan University menemukan jamur yang dimodifikasi secara genetik yang tidak hanya memiliki rasa mirip daging tetapi juga mengurangi dampak lingkungan produksi sebesar 61 persen.Q
Bagaimana jamur yang dimodifikasi ini mengurangi dampak lingkungan?A
Jamur yang dimodifikasi ini mengurangi dampak lingkungan dengan memproduksi protein yang lebih efisien, membutuhkan lebih sedikit nutrisi, dan menghasilkan emisi gas rumah kaca yang lebih rendah.Q
Apa manfaat dari jamur Fusarium venenatum dibandingkan dengan daging konvensional?A
Jamur Fusarium venenatum memiliki tekstur dan rasa yang mirip daging, serta memerlukan lebih sedikit lahan dan air dibandingkan dengan peternakan hewan.Q
Teknologi apa yang digunakan untuk memodifikasi jamur tersebut?A
Teknologi CRISPR digunakan untuk memodifikasi gen jamur, sehingga mengurangi ketebalan dinding sel dan meningkatkan efisiensi metabolisme.Q
Mengapa permintaan akan protein berkelanjutan semakin meningkat?A
Permintaan akan protein berkelanjutan meningkat karena pertumbuhan populasi global dan dampak negatif dari pertanian hewan terhadap lingkungan.




