Courtesy of InterestingEngineering
Angkatan Udara AS baru-baru ini melakukan uji coba yang sukses dengan pesawat tanpa awak eksperimental, XQ-58A Valkyrie, yang bekerja sama dengan jet tempur F-35. Uji coba ini menunjukkan kemajuan penting dalam strategi militer yang menggabungkan pesawat berawak dan tidak berawak. Valkyrie dapat melakukan misi berisiko tinggi seperti perang elektronik dan pengawasan, dan dapat dioperasikan secara mandiri atau dikendalikan oleh pilot F-35. Kerja sama ini meningkatkan kemampuan tempur dan fleksibilitas misi, serta memungkinkan pilot F-35 untuk fokus pada pengambilan keputusan strategis.
Selain itu, Korps Marinir AS juga menguji kemampuan Valkyrie bersama F-35, di mana Valkyrie berfungsi sebagai unit penginderaan yang memberikan data penting untuk penargetan ancaman. Dengan berbagi informasi melalui jaringan taktis, Valkyrie meningkatkan kesadaran situasional dan membantu mempercepat proses serangan. Integrasi ini menunjukkan pendekatan baru dalam perang modern, di mana pesawat generasi berikutnya dapat mengubah operasi taktis dan menjaga keunggulan strategis militer AS di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa itu XQ-58A Valkyrie?A
XQ-58A Valkyrie adalah pesawat tak berawak eksperimental yang dirancang untuk misi berisiko tinggi.Q
Bagaimana F-35A berkolaborasi dengan Valkyrie?A
F-35A berkolaborasi dengan Valkyrie dalam pengujian untuk meningkatkan kemampuan tempur dan fleksibilitas misi.Q
Apa keuntungan dari manned-unmanned teaming?A
Keuntungan dari manned-unmanned teaming termasuk peningkatan kelangsungan hidup dan efektivitas misi.Q
Siapa yang mengembangkan F-35A?A
F-35A dikembangkan oleh Lockheed Martin, sebuah perusahaan pertahanan terkemuka.Q
Apa peran US Marine Corps dalam pengujian Valkyrie?A
US Marine Corps menguji Valkyrie untuk mendukung pesawat generasi kelima mereka dengan data penargetan ancaman.