Courtesy of YahooFinance
Seorang ekonom utama dari Bank Sentral Selandia Baru (RBNZ), Paul Conway, mengatakan bahwa kebijakan ekonomi Presiden terpilih AS, Donald Trump, bisa berisiko terhadap inflasi dalam jangka menengah. Meskipun RBNZ belum melakukan analisis formal, Conway menyebut bahwa kebijakan Trump, seperti tarif tinggi terhadap barang dari negara-negara mitra dagang utama, dapat menyebabkan kenaikan harga dan ketidakstabilan inflasi. Hal ini bisa berdampak pada ekonomi Selandia Baru yang sangat bergantung pada perdagangan.
RBNZ juga baru saja memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam empat bulan terakhir dan mungkin akan melakukan pemotongan lebih besar lagi. Mereka memperkirakan bahwa pertumbuhan ekonomi akan pulih pada tahun 2025, dengan harapan suku bunga yang lebih rendah dapat meningkatkan harga rumah dan mendorong investasi. Meskipun harga rumah sulit diprediksi, RBNZ memperkirakan akan ada kenaikan sekitar 6,8% tahun depan akibat pemotongan suku bunga tersebut.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dikatakan Paul Conway tentang kebijakan ekonomi Trump?A
Paul Conway menyatakan bahwa kebijakan ekonomi Trump dapat menimbulkan risiko inflasi jangka menengah.Q
Bagaimana kebijakan tarif Trump dapat mempengaruhi ekonomi Selandia Baru?A
Kebijakan tarif Trump dapat menyebabkan perang dagang global yang berdampak pada ekonomi Selandia Baru, yang sangat bergantung pada perdagangan.Q
Apa yang diharapkan RBNZ mengenai harga rumah di masa depan?A
RBNZ memperkirakan harga rumah akan naik 6,8% tahun depan akibat pemotongan suku bunga.Q
Mengapa RBNZ mengurangi suku bunga baru-baru ini?A
RBNZ mengurangi suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi yang melambat dan moderasi inflasi.Q
Apa yang diharapkan RBNZ tentang pertumbuhan ekonomi pada tahun 2025?A
RBNZ memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan pulih pada tahun 2025 seiring dengan penurunan suku bunga yang diharapkan dapat meningkatkan investasi.