Courtesy of Wired
FDA telah mengusulkan untuk menghapus phenylephrine oral dari daftar obat yang dapat digunakan dalam produk yang dijual bebas, karena dianggap tidak efektif untuk meredakan hidung tersumbat. Direktur FDA, Patrizia Cavazzoni, menyatakan bahwa setelah meninjau data yang ada, mereka menemukan bahwa phenylephrine tidak memberikan manfaat yang diharapkan sebagai dekongestan. Saat ini, usulan ini masih dalam tahap komentar publik, dan jika tidak ada yang dapat mengubah kesimpulan FDA, maka keputusan ini akan menjadi final.
Phenylephrine awalnya disetujui pada tahun 1976, tetapi menjadi populer setelah undang-undang yang membatasi pseudoephedrine, komponen utama Sudafed. Meskipun ada beberapa studi yang mendukung penggunaannya, penelitian terbaru menunjukkan bahwa phenylephrine tidak efektif dan sebagian besar dosis yang dikonsumsi tidak aktif dalam tubuh. Meskipun ada penolakan dari kelompok industri yang memproduksi produk dengan phenylephrine, FDA tetap berpegang pada hasil penelitian yang menunjukkan bahwa obat ini tidak bekerja dengan baik.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diusulkan oleh FDA terkait phenylephrine?A
FDA mengusulkan untuk menghapus phenylephrine dari daftar obat yang dapat digunakan dalam produk OTC.Q
Mengapa phenylephrine dianggap tidak efektif sebagai dekongestan?A
Phenylephrine dianggap tidak efektif karena studi menunjukkan tidak ada perbedaan signifikan antara phenylephrine dan plasebo.Q
Apa yang terjadi setelah FDA mengusulkan penghapusan phenylephrine?A
Setelah usulan tersebut, FDA akan membuka periode komentar publik dan jika tidak ada komentar yang mengubah kesimpulan, perintah tersebut akan menjadi final.Q
Siapa yang menyatakan ketidakpuasan terhadap usulan FDA?A
Consumer Healthcare Products Association (CHPA) menyatakan ketidakpuasan terhadap usulan FDA.Q
Apa hasil dari studi yang dilakukan oleh Merck dan Johnson & Johnson?A
Hasil studi yang dilakukan oleh Merck dan Johnson & Johnson menunjukkan bahwa phenylephrine tidak lebih efektif dibandingkan plasebo.