Uni Eropa Larang Stablecoin Rusia Pertama untuk Hentikan Pendanaan Perang
Courtesy of YahooFinance

Uni Eropa Larang Stablecoin Rusia Pertama untuk Hentikan Pendanaan Perang

Menjelaskan upaya Uni Eropa dalam memblokir stablecoin A7A5 sebagai bagian dari sanksi ke-19 terhadap Rusia, untuk menghambat jalur pendanaan alternatif perang dan memperketat kontrol keuangan melawan Rusia melalui teknologi blockchain dan aset digital.

24 Okt 2025, 01.10 WIB
217 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Uni Eropa semakin mengintensifkan sanksi terhadap Rusia dengan melibatkan cryptocurrency.
  • Stablecoin seperti A7A5 dapat menjadi alat untuk menghindari sanksi internasional.
  • Sanksi terbaru menandakan pergeseran strategi Uni Eropa dari deterensi simbolis ke penghentian sistemik terhadap pendanaan perang Rusia.
Brussels, Belgia - Uni Eropa baru-baru ini meluncurkan paket sanksi ke-19 yang menandai tindakan keras pertama terhadap penggunaan aset kripto oleh Rusia dalam perang mereka dengan Ukraina. Stablecoin A7A5 yang didukung rubel Rusia dan diproduksi di Kyrgyzstan menjadi target utama, karena digunakan oleh perusahaan Rusia untuk menghindari sanksi keuangan internasional seperti pembatasan SWIFT dalam melakukan transaksi perdagangan lintas batas.
Sebagai bagian dari paket ini, Uni Eropa melarang semua transaksi terkait A7A5 mulai tanggal 25 November dan juga mengumumkan sanksi terhadap pengembang stablecoin dan operator platform perdagangan yang memfasilitasi pergerakan koin ini. Selain itu, mereka memperketat sanksi terhadap perusahaan minyak utama Rusia seperti Rosneft dan Gazprom Neft, serta melarang impor LNG dari Rusia mulai tahun 2027.
Pejabat Uni Eropa menyoroti bahwa stablecoin seperti A7A5 berfungsi sebagai sistem ‘shadow ruble’ yang memungkinkan Rusia membangun jaringan pembayaran paralel di luar zona ekonomi dolar dan euro. Situasi ini menimbulkan risiko sistemik karena dapat melemahkan efek sanksi dan memperpanjang kemampuan Rusia dalam mendanai perang.
Sebagai respons terhadap tekanan sanksi global dan pembatasan keuangan, pemerintah Rusia memutuskan untuk melegalkan penggunaan kripto dalam transaksi internasional untuk mengatur dan mengawasi secara ketat penggunaan tersebut dengan aturan anti pencucian uang dan verifikasi identitas. Namun, penggunaan kripto tanpa izin di dalam negeri akan dianggap sebagai tindakan kriminal.
Analisis dari para ahli, termasuk laporan dari TRM Labs, menunjukkan bahwa entitas yang mendapat sanksi menyumbang sekitar sepertiga dari aliran kripto ilegal global pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan bahwa stablecoin dan jembatan lintas blockchain memang digunakan secara luas sebagai alat menghindari sanksi, dan ini membuat negara-negara Barat harus menguatkan kerangka regulasi untuk melawan tantangan tersebut.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/eu-bans-russia-backed-stablecoin-181057178.html

Analisis Ahli

Alex Treece
"Stablecoin yang dipatok pada dolar seperti A7A5 merupakan bagian dari sistem keuangan modern yang berfungsi sebagai jalur alternatif untuk memenuhi kebutuhan likuiditas global di luar bank tradisional, memperkuat dominasi dolar, dan menekan regulator di kawasan seperti Uni Eropa untuk mempercepat kerangka regulasi euro yang sejalan dengan MiCA."

Analisis Kami

"Langkah Uni Eropa untuk memasukkan stablecoin ke dalam paket sanksi menandai babak baru dalam peperangan ekonomi digital yang tidak hanya melibatkan mata uang konvensional tapi juga aset kripto sebagai alat bypass sanksi. Namun demikian, efektivitas jangka panjang sanksi ini bergantung pada kemampuan internasional untuk mengawasi dan menegakkan regulasi lintas yurisdiksi yang kompleks dan penuh celah."

Prediksi Kami

Sanksi digital seperti larangan A7A5 kemungkinan akan mendorong Rusia untuk lebih memperkuat sistem pembayaran alternatif berbasis blockchain dan meningkatkan regulasi domestik untuk mengontrol penggunaan kripto, sambil memicu diplomasi dan perlawanan teknologi di sektor kripto global.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan A7A5?
A
A7A5 adalah stablecoin yang didukung oleh rubel yang digunakan oleh perusahaan Rusia untuk menyelesaikan transaksi lintas batas.
Q
Mengapa Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap A7A5?
A
Uni Eropa memberlakukan sanksi terhadap A7A5 untuk memerangi pendanaan perang Rusia di Ukraina dan mencegah negara-negara yang disanksi membangun jaringan pembayaran alternatif.
Q
Apa dampak dari sanksi ini terhadap perusahaan Rusia?
A
Sanksi ini dapat menghambat kemampuan perusahaan Rusia untuk melakukan perdagangan internasional dan mengakses pasar keuangan global.
Q
Bagaimana Uni Eropa berusaha menghentikan pendanaan perang Rusia?
A
Uni Eropa berusaha menghentikan pendanaan perang Rusia dengan menargetkan saluran keuangan, termasuk cryptocurrency dan sistem pembayaran alternatif.
Q
Apa yang dilakukan Rusia sebagai respons terhadap sanksi ini?
A
Sebagai respons, Rusia bergerak untuk melegalkan penggunaan cryptocurrency untuk penyelesaian internasional sambil memberlakukan larangan pada penggunaan domestik tanpa izin.