Hominid yang punah dari 200.000 tahun yang lalu di China kemungkinan merupakan spesies manusia baru.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Hominid yang punah dari 200.000 tahun yang lalu di China kemungkinan merupakan spesies manusia baru.

InterestingEngineering
Dari InterestingEngineering
26 November 2024 pukul 22.24 WIB
87 dibaca
Share
Sebuah spesies baru manusia purba bernama Homo juluensis ditemukan di Tiongkok Utara, yang memiliki ciri fisik yang mencolok yaitu kepala yang besar. Penelitian menunjukkan bahwa keragaman morfologi fosil manusia purba di Asia Timur lebih besar dari yang diperkirakan sebelumnya. Fosil-fosil ini ditemukan pada tahun 1970-an dan menunjukkan bahwa Homo juluensis berburu kuda liar dan menggunakan semua bagian hewan tersebut untuk bertahan hidup. Mereka diperkirakan hidup dalam kelompok kecil dan menghilang sekitar 120.000 tahun yang lalu saat manusia modern mulai bermigrasi ke seluruh dunia.
Peneliti juga mengusulkan bahwa Denisovans, yang sebelumnya dianggap sebagai spesies terpisah, sebenarnya adalah Homo juluensis. Hal ini menimbulkan perdebatan antara peneliti Tiongkok dan Barat mengenai klasifikasi fosil manusia purba. Penelitian ini menunjukkan bahwa pemahaman kita tentang evolusi manusia mungkin perlu diperbarui, karena semakin banyak spesies manusia purba yang ditemukan, terutama di Asia Timur. Ini menunjukkan bahwa evolusi manusia lebih kompleks dari yang kita duga sebelumnya.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa nama spesies hominin baru yang ditemukan di Tiongkok?
A
Nama spesies hominin baru yang ditemukan di Tiongkok adalah Homo juluensis.
Q
Apa ciri fisik yang mencolok dari Homo juluensis?
A
Ciri fisik yang mencolok dari Homo juluensis adalah ukuran kepala yang besar.
Q
Apa hubungan antara Homo juluensis dan Denisovan?
A
Homo juluensis diusulkan sebagai spesies yang sama dengan Denisovan, meskipun ada perdebatan mengenai hal ini.
Q
Kapan Homo juluensis diperkirakan punah?
A
Homo juluensis diperkirakan punah sekitar 120.000 tahun yang lalu.
Q
Siapa peneliti utama yang terlibat dalam studi ini?
A
Peneliti utama yang terlibat dalam studi ini adalah Christopher Bae dan Wu Xiujie.

Rangkuman Berita Serupa

Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.Reuters
Sains
3 bulan lalu
55 dibaca
Daging tidak ada dalam menu nenek moyang manusia Australopithecus.
‘Keluar dari Afrika’? Tidak demikian, kata ilmuwan Cina yang menantang teori evolusi.SCMP
Sains
3 bulan lalu
148 dibaca
‘Keluar dari Afrika’? Tidak demikian, kata ilmuwan Cina yang menantang teori evolusi.
Apakah iklim basah memicu munculnya kekaisaran pertama di China lebih dari 2.000 tahun yang lalu? Roket terakhir China tahun 2024 gagal, tetapi tetap menjadi tahun rekor untuk peluncuran. 'Keluar dari Afrika'? Tidak demikian, kata ilmuwan China yang menantang teori evolusi.SCMP
Sains
3 bulan lalu
169 dibaca
Apakah iklim basah memicu munculnya kekaisaran pertama di China lebih dari 2.000 tahun yang lalu? Roket terakhir China tahun 2024 gagal, tetapi tetap menjadi tahun rekor untuk peluncuran. 'Keluar dari Afrika'? Tidak demikian, kata ilmuwan China yang menantang teori evolusi.
Homo juluensis: Spesies baru manusia purba dari 50.000 tahun yang lalu diidentifikasiInterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
93 dibaca
Homo juluensis: Spesies baru manusia purba dari 50.000 tahun yang lalu diidentifikasi
Neanderthal dan manusia berhubungan selama 7.000 tahun, DNA berusia 50.000 tahun mengonfirmasi.InterestingEngineering
Sains
4 bulan lalu
91 dibaca
Neanderthal dan manusia berhubungan selama 7.000 tahun, DNA berusia 50.000 tahun mengonfirmasi.
Genom mengungkap waktu persilangan Homo sapiens dengan Neanderthal.Reuters
Sains
4 bulan lalu
88 dibaca
Genom mengungkap waktu persilangan Homo sapiens dengan Neanderthal.
Neanderthal dan manusia kawin silang lebih baru daripada yang dipikirkan para ilmuwan.NatureMagazine
Sains
4 bulan lalu
118 dibaca
Neanderthal dan manusia kawin silang lebih baru daripada yang dipikirkan para ilmuwan.