Courtesy of CNBCIndonesia
China Batasi Bisnis Micron, AS dan China Bentrok di Pasar Chip Global
Menjelaskan bagaimana larangan oleh pemerintah China terhadap perusahaan chip asal AS seperti Micron mempengaruhi bisnis mereka dan strategi perusahaan untuk menyesuaikan dengan kondisi tersebut.
20 Okt 2025, 19.45 WIB
198 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Micron menghadapi tantangan besar di pasar China akibat larangan pemerintah.
- Lenovo tetap menjadi salah satu pelanggan kunci Micron meskipun banyak pembatasan.
- Perusahaan semikonduktor AS lainnya juga terpengaruh oleh kebijakan China yang ketat.
Jakarta, Indonesia - Pada tahun 2023, pemerintah China memberikan larangan yang berdampak signifikan pada perusahaan chip asal Amerika Serikat, salah satunya adalah Micron. Melalui larangan ini, bisnis Micron di China, khususnya di sektor chip server untuk pusat data, mengalami tekanan dan penurunan yang cukup serius.
Micron akhirnya berencana menghentikan pasokan chip server ke berbagai pusat data di China. Kini, perusahaan hanya akan melayani dua pelanggan besar dengan operasi pusat data di luar China, salah satunya adalah Lenovo, yang juga merupakan produsen laptop besar dari China.
Meski demikian, Micron tetap melanjutkan penjualan chip untuk sektor otomotif dan telepon seluler di China. Namun, bisnis pusat data yang menjadi salah satu lini utama mereka mengalami penurunan karena dampak kebijakan larangan dari China yang berlaku sejak dua tahun lalu.
Analis pasar seperti Jacob Bourner menyampaikan bahwa Micron kemungkinan besar akan mengalihkan fokus penjualan chip ke pasar lain di luar China. Pasar di Asia lain, Eropa sampai Amerika Latin diprediksi menjadi target untuk menutupi kerugian di China, apalagi permintaan teknologi seperti AI terus meningkat.
Situasi ini merupakan bagian dari ketegangan yang lebih besar antara AS dan China dalam bidang teknologi semikonduktor. AS memberikan pembatasan untuk menghambat kemajuan teknologi China, sementara China melakukan tindakan balasan yang menyebabkan perusahaan-perusahaan AS seperti Micron, Nvidia dan Intel menghadapi risiko bisnis yang cukup besar di negara tersebut.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020164052-37-677601/china-balas-dendam-raksasa-as-terpaksa-tutup-bisnis
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251020164052-37-677601/china-balas-dendam-raksasa-as-terpaksa-tutup-bisnis
Analisis Ahli
Jacob Bourner
"Micron akan berusaha memperluas pasar dan pusat data di luar China, terutama terdorong oleh permintaan yang meningkat untuk teknologi AI, sehingga dapat menutupi kerugian di pasar China."
Analisis Kami
"Pengaruh geopolitik sangat besar terhadap industri semikonduktor global, dan langkah China ini memperlihatkan bagaimana isu keamanan nasional dapat dijadikan alat perlindungan ekonomi. Micron sebagai salah satu pemain utama harus melakukan adaptasi strategis, tapi hal ini juga menegaskan bahwa ketergantungan dalam satu pasar sangat berisiko di era persaingan teknologi yang semakin intens."
Prediksi Kami
Dalam beberapa tahun ke depan, perusahaan semikonduktor asal AS seperti Micron kemungkinan akan mengalihkan fokus pasar mereka ke wilayah lain di luar China, seperti Asia Tenggara, Eropa, dan Amerika Latin, untuk menghindari risiko politik dan mempertahankan pertumbuhan bisnis.