Courtesy of CNBCIndonesia
China Akali Larangan AS dengan Cara Pintar untuk Dapatkan Teknologi Chip Canggih
Mengungkap bagaimana China berhasil mengakali pembatasan teknologi dari negara-negara Barat sehingga tetap maju dalam produksi semikonduktor, serta implikasi dari perkembangan tersebut bagi persaingan teknologi global dan nilai demokrasi.
08 Okt 2025, 21.00 WIB
319 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Larangan AS tidak sepenuhnya menghentikan kemajuan teknologi China.
- China berhasil membeli peralatan semikonduktor dari pemasok non-AS.
- AS perlu memperketat kontrol ekspor untuk menjaga keunggulan teknologinya.
Jakarta, Indonesia - AS dan beberapa negara sekutunya memberlakukan larangan ekspor teknologi canggih terutama untuk alat-alat produksi chip kepada China. Larangan ini bertujuan menahan perkembangan teknologi China agar tidak menguasai pasar teknologi tinggi yang berperan penting bagi AI dan militer.
Namun, laporan Komite Khusus DPR AS mengungkapkan bahwa Beijing berhasil menemukan celah agar bisa memperoleh peralatan semikonduktor dari pemasok non-AS. Karena aturan pembatasan yang tidak konsisten di antara AS, Jepang, dan Belanda, China dapat membeli alat dari lima perusahaan utama secara legal.
Tahun lalu, China menghabiskan sekitar USRp 624.91 triliun ($38 miliar) atau Rp 631,3 triliun untuk membeli peralatan tersebut, mengalami kenaikan 66% dibandingkan tahun 2022. Hal ini menandakan China tetap memiliki daya beli kuat dan strategi yang efektif dalam menghadapi pembatasan.
Penjualan alat semikonduktor ini menyumbang hampir 40% dari total penjualan lima perusahaan besar seperti Applied Materials dan ASML. Kondisi ini memicu kekhawatiran di AS hingga muncul permintaan untuk memperketat larangan ekspor dan pengawasan teknologi.
Menurut expert, China sedang membangun rantai pasok teknologi sendiri yang memperkuat posisi mereka secara global. Perkembangan ini berpotensi mengubah dinamika persaingan teknologi dunia dan memicu respons ketat dari negara-negara barat yang selama ini mencoba mengendalikan kemajuan teknologi China.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251008134801-37-674005/trump-gagal-total-china-ternyata-lebih-pintar
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251008134801-37-674005/trump-gagal-total-china-ternyata-lebih-pintar
Analisis Ahli
Craig Singleton
"China tengah menulis ulang rantai pasokannya sendiri yang dulunya menjadi segmen alat khusus, kini berubah menjadi medan tempur teknologi antara kekuatan global."
Analisis Kami
"China telah menunjukkan ketangguhan dan kreativitas luar biasa dalam mengakali pembatasan teknologi dari negara Barat, yang menunjukkan bahwa embargo teknologi tidak cukup efektif tanpa koordinasi internasional yang ketat. Langkah AS untuk memperluas larangan ekspor bisa jadi kontra-produktif jika tidak diimbangi dengan strategi kompromi dan inovasi internal yang kuat."
Prediksi Kami
AS kemungkinan akan memperketat lebih jauh larangan ekspor teknologi canggih ke China, namun Beijing terus memperkuat rantai pasok teknologi mandirinya, sehingga persaingan teknologi global akan semakin sengit dan kompleks.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa dampak larangan AS terhadap perkembangan teknologi China?A
Larangan AS tidak berdampak signifikan, karena China menemukan celah untuk mendapatkan teknologi mutakhir.Q
Berapa banyak peralatan canggih yang dibeli China pada tahun lalu?A
China membeli peralatan canggih senilai US$38 miliar pada tahun lalu.Q
Apa saja perusahaan yang menyuplai peralatan semikonduktor ke China?A
Perusahaan seperti Applied Materials, Lam Research, KLA, ASML, dan Tokyo Electron menyuplai peralatan semikonduktor ke China.Q
Mengapa laporan ini membuat AS panik?A
Laporan ini membuat AS panik karena menyoroti ketahanan teknologi China dan dampaknya terhadap hak asasi manusia.Q
Apa yang sedang dilakukan China untuk mengatasi pembatasan ini?A
China sedang menulis ulang rantai pasokannya untuk mengurangi ketergantungan pada teknologi dari negara lain.