Astrocytes: Sel Otak Kunci Penstabil Memori Emosional Jangka Panjang
Courtesy of NatureMagazine

Astrocytes: Sel Otak Kunci Penstabil Memori Emosional Jangka Panjang

Mengungkap peran aktif astrocytes dalam menstabilkan memori jangka panjang terutama untuk kenangan emosional, sehingga membuka peluang baru dalam pengobatan gangguan memori seperti PTSD dan Alzheimer.

15 Okt 2025, 07.00 WIB
94 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Astrosit memiliki peran aktif dalam stabilisasi memori jangka panjang.
  • Pengalaman emosional berulang dapat memicu aktivitas astrosit dalam penyimpanan memori.
  • Penelitian ini membuka kemungkinan baru untuk pengobatan kondisi memori seperti PTSD dan Alzheimer.
Wako, Jepang - Kenangan tentang peristiwa emosional seringkali lebih mudah diingat dibanding kenangan biasa. Sebuah studi terbaru mengungkap bahwa sel otak bernama astrocytes berperan penting dalam menstabilkan ingatan jangka panjang tersebut.
Sebelumnya, astrocytes dianggap hanya sebagai pendukung neuron yang menyimpan memori. Namun penelitian ini menunjukkan astrocytes aktif dipicu oleh pengalaman emosional yang berulang dan berkontribusi pada penguatan memori.
Penelitian dilakukan dengan memantau aktivitas gen Fos sebagai penanda aktivasi sel di otak tikus saat mereka menjalani tugas memori berbasis ketakutan. Hasilnya menunjukkan peningkatan aktivitas astrocytes pada tahap pengingatan ulang, bukan pada fase pembelajaran awal.
Sel astrocytes terutama aktif di area otak seperti amygdala, yang sangat terkait dengan pengolahan emosi dan memori ketakutan, memberi gambaran bagaimana memori penting disaring dan disimpan secara selektif.
Temuan ini membuka peluang baru untuk merancang terapi yang menargetkan astrocytes guna membantu penderita gangguan memori seperti PTSD dan Alzheimer, yang hingga kini pengobatannya masih sangat terbatas.
Referensi:
[1] https://nature.com/articles/d41586-025-03366-0

Analisis Ahli

Jun Nagai
"Astrocytes tidak hanya mendukung neuron tapi juga secara aktif memediasi penyimpanan memori jangka panjang melalui aktivitas genetik yang diatur oleh pengalaman emosional berulang."

Analisis Kami

"Peran astrocytes yang selama ini diremehkan ternyata sangat penting dalam konsolidasi memori emosional, membuka paradigma baru dalam neurobiologi memori. Ini menunjukkan bahwa fokus pengobatan gangguan memori harus diperluas dari neuron saja ke seluruh jaringan sel otak termasuk astrocytes untuk hasil yang lebih efektif."

Prediksi Kami

Penelitian ini kemungkinan akan mendorong pengembangan terapi baru yang menargetkan astrocytes untuk memperbaiki atau memodulasi memori pada pasien dengan gangguan memori berat.