Courtesy of Wired
Rahasia Memori: Ikatan Protein PKMζ dan KIBRA Menjaga Kenangan Hidup
Menjelaskan bagaimana memori dapat bertahan lama di otak meskipun molekul biologis terus berganti, melalui pembentukan dan pemeliharaan ikatan molekuler antara protein PKMζ dan KIBRA yang menjaga penguatan sinaps.
06 Jul 2025, 13.00 WIB
62 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Interaksi antara KIBRA dan PKMζ adalah kunci untuk pemeliharaan memori jangka panjang.
- Memori tidak disimpan dalam satu molekul, tetapi melalui hubungan antara molekul yang saling mendukung.
- Penelitian ini menjawab pertanyaan lama tentang bagaimana memori dapat bertahan meskipun molekul yang terlibat memiliki umur yang pendek.
Brooklyn, Amerika Serikat - Todd Sacktor kehilangan saudarinya saat masih kecil, meninggalkan ingatan samar yang membuka pertanyaan besar tentang bagaimana memori bisa bertahan lama. Hal ini memotivasi dia menjadi ilmuwan saraf untuk mencari jawaban terhadap fenomena memori yang abadi meskipun molekul di otak terus berganti.
Dalam penelitiannya, Sacktor menemukan protein PKMζ yang memainkan peran penting dalam memperkuat hubungan antar neuron di bagian otak yang mengatur memori, yaitu hippocampus. Penguatan ini diyakini sebagai mekanisme utama pembentukan memori jangka panjang.
Meski PKMζ penting, penelitian kemudian menunjukkan bahwa ingatan tetap dapat terbentuk tanpa PKMζ karena ada molekul cadangan. Namun, teka-teki bagaimana molekul ini tahu di mana harus beraksi belum terjawab hingga penemuan ikatan antara PKMζ dan protein KIBRA sebagai faktor penguat dan pengarah.
Penemuan ini membuktikan bahwa ikatan antara PKMζ dan KIBRA menjaga penguatan sinaps dan memori tetap hidup. Ketika ikatan ini terganggu, memori yang tersimpan bisa hilang secara permanen, memperkuat ide bahwa memori adalah hasil dari interaksi molekul yang saling mendukung di sinaps.
Penelitian ini memperjelas bagaimana ingatan dapat bertahan lama di otak meskipun molekulnya selalu berganti. Kedepannya, pemahaman tentang pasangan protein ini dapat membuka jalan baru dalam studi memori dan kemungkinan terapi gangguan ingatan.
Referensi:
[1] https://wired.com/story/the-molecular-bond-that-helps-secure-your-memories/
[1] https://wired.com/story/the-molecular-bond-that-helps-secure-your-memories/
Analisis Ahli
Karl Peter Giese
"Penemuan ini memberikan bukti meyakinkan bahwa interaksi molekul PKMζ dan KIBRA dibutuhkan untuk penyimpanan memori, walaupun sistem biologis sering memakai mekanisme cadangan."
David Glanzman
"Studi ini menguatkan model penguatan sinaps untuk memori, tapi penghapus memori yang dilakukan glanzman di masa lalu harus dipertimbangkan ulang karena ada kemungkinan memori bisa dipulihkan kembali."
Analisis Kami
"Penemuan ikatan molekuler antara PKMζ dan KIBRA sangat penting untuk menjawab misteri lama tentang stabilitas memori jangka panjang, dan ini memperkuat model sinaptik sebagai dasar penyimpanan memori. Namun, masih ada ruang bagi alternatif mekanisme penyimpanan memori seluler yang perlu dieksplorasi untuk melengkapi pemahaman kita."
Prediksi Kami
Penelitian ini akan mendorong penemuan molekul dan mekanisme lain yang terlibat dalam pemeliharaan memori, memungkinkan terapi baru untuk gangguan memori dan demensia di masa depan.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa Todd Sacktor dan apa yang memotivasi penelitiannya?A
Todd Sacktor adalah seorang ilmuwan saraf yang terinspirasi untuk meneliti penyimpanan memori setelah kehilangan saudara perempuannya.Q
Apa peran PKMζ dalam penyimpanan memori?A
PKMζ adalah protein yang penting untuk menjaga penguatan sinaps dan memori jangka panjang.Q
Bagaimana KIBRA berinteraksi dengan PKMζ?A
KIBRA berfungsi sebagai protein penyangga yang berinteraksi dan mempertahankan PKMζ di sinaps.Q
Apa temuan utama dari penelitian Sacktor dan Fenton?A
Penelitian Sacktor dan Fenton menemukan bahwa interaksi antara KIBRA dan PKMζ penting untuk membentuk dan mempertahankan memori.Q
Mengapa penelitian ini penting dalam konteks neurosains?A
Penelitian ini penting karena memberikan wawasan baru tentang bagaimana memori dapat bertahan meskipun molekul di dalam otak terdegradasi.