Restorasi Kaligrafi 1.600 Tahun dengan AI Hidupkan Karya Wang Xianzhi
Courtesy of SCMP

Restorasi Kaligrafi 1.600 Tahun dengan AI Hidupkan Karya Wang Xianzhi

Menghidupkan kembali karya seni kaligrafi kuno menggunakan kecerdasan buatan sehingga warisan budaya dapat dipelajari dan diapresiasi dengan cara baru di era digital.

14 Okt 2025, 15.11 WIB
223 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • AI dapat digunakan untuk memulihkan dan menghidupkan kembali karya seni bersejarah.
  • Karya kaligrafi klasik seperti Rhapsody on the Luo River Goddess tetap relevan dan berharga di era digital.
  • Kolaborasi antara teknologi modern dan seni tradisional dapat menciptakan cara baru untuk menghargai warisan budaya.
Beijing, Tiongkok - Sebuah tim peneliti dari Peking University berhasil merestorasi sebuah naskah puisi kaligrafi berusia 1.600 tahun yang hampir hilang. Naskah ini diberi judul Rhapsody on the Luo River Goddess, yang ditulis oleh Wang Xianzhi, seorang kaligrafer terkenal dari abad ke-4.
Sebagian besar isi naskah asli sudah rusak sehingga yang tersisa hanya sekitar seperempat dari keseluruhan puisi. Tim menggunakan kecerdasan buatan dan teknologi desain huruf untuk merekonstruksi sisa naskah berdasarkan analisis mendalam terhadap gaya tulisan.
Dengan data dari 250 karakter yang masih ada, AI berhasil membuat ulang dan melengkapi puisi tersebut hingga menjadi 919 karakter yang membentuk bentuk gulungan kaligrafi utuh. Ini adalah karya rekonstruksi digital yang sangat penting untuk pelestarian budaya.
Naskah itu awalnya adalah puisi prosa yang dibuat oleh Cao Zhi, seorang pangeran dari periode Tiga Kerajaan di China. Karya ini tidak hanya penting secara artistik, tetapi juga sangat bersejarah dan kultural.
Hasil restorasi ini menunjukkan bahwa gabungan AI dan seni budaya tradisional dapat membuka cara baru untuk melestarikan warisan sejarah sekaligus membuatnya lebih mudah diakses di era digital saat ini.
Referensi:
[1] https://www.scmp.com/news/china/science/article/3328497/ancient-1600-year-old-love-writing-restored-chinese-scientists-using-modern-day-tools?module=top_story&pgtype=subsection#comments

Analisis Ahli

Dr. Li Wei (Ahli Sejarah Seni Kaligrafi)
"Penggunaan AI dalam rekonstruksi kaligrafi kuno membuka dimensi baru dalam studi dan pelestarian karya klasik. Ini bisa menjadi model bagi proyek restorasi budaya lain di seluruh dunia."
Profesor Zhang Ming (Pakar AI dan Budaya Digital)
"Integrasi AI dengan seni tradisional menunjukkan bagaimana teknologi digital dapat melestarikan dan memperkaya nilai budaya tanpa menghilangkan keunikan aslinya."

Analisis Kami

"Restorasi ini menandai sebuah terobosan penting dalam pemanfaatan teknologi modern untuk melestarikan seni tradisional yang hampir punah. Namun, harus selalu ada keseimbangan antara kemajuan teknologi dan penghormatan terhadap keaslian karya seni itu sendiri agar nilai sejarahnya tetap terjaga."

Prediksi Kami

Teknologi AI akan semakin banyak digunakan dalam konservasi dan restorasi karya seni kuno, membuka peluang baru dalam pelestarian warisan budaya di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang baru saja dipulihkan oleh tim dari Peking University?
A
Tim dari Peking University baru saja memulihkan gulungan puisi romantis berusia 1.600 tahun.
Q
Siapa penulis asli dari karya kaligrafi yang dipulihkan?
A
Penulis asli dari karya kaligrafi yang dipulihkan adalah Wang Xianzhi.
Q
Apa teknologi yang digunakan dalam proses restorasi?
A
Teknologi yang digunakan dalam proses restorasi adalah kombinasi desain font kaligrafi dan teknologi pembuatan karakter AI.
Q
Apa tema utama dari Rhapsody on the Luo River Goddess?
A
Tema utama dari Rhapsody on the Luo River Goddess adalah tentang kecantikan dan romansa.
Q
Apa pentingnya restorasi karya seni ini dalam konteks budaya?
A
Restorasi karya seni ini menunjukkan potensi fusi antara AI dan budaya, serta memberikan ekspresi baru pada seni kaligrafi tradisional.