Kolaborasi Indonesia-China Ungkap Rahasia Geologi dan Potensi Mineral Sumatra
Courtesy of CNBCIndonesia

Kolaborasi Indonesia-China Ungkap Rahasia Geologi dan Potensi Mineral Sumatra

Memahami proses geologi dan potensi sumber daya mineral di Sumatra serta mengidentifikasi risiko bencana melalui kajian tektonik yang dilakukan oleh kolaborasi peneliti Indonesia dan China.

13 Okt 2025, 14.30 WIB
232 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kolaborasi riset antara Indonesia dan China berfokus pada geologi dan potensi mineral di Sumatra.
  • Penelitian ini bertujuan untuk memahami risiko geologi, termasuk bencana alam seperti gempa.
  • Para peneliti berharap kolaborasi ini akan membuka peluang untuk penelitian bersama di masa depan.
Serpong, Indonesia; Sumatra, Indonesia - Peneliti dari China dan Indonesia sedang bekerja sama dalam sebuah studi besar tentang geologi di pulau Sumatra. Mereka ingin mengerti bagaimana pulau ini terbentuk dan apa saja sumber daya mineral yang bisa ditemukan di sana. Penelitian ini juga berguna untuk mengenali daerah yang rawan bencana seperti gempa bumi.
Kepala Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN, Iwan Setiawan, menjelaskan fokus utama riset ini adalah seluruh wilayah Sumatra. Tujuannya adalah untuk memetakan cekungan yang memiliki potensi sumber daya mineral dan juga daerah yang perlu waspada karena risiko gempa.
Tim dari Institute of Geology and Geophysic Chinese Academy of Science melakukan kunjungan ke kawasan sains di Serpong sebagai bagian dari kerja sama ini. Peneliti Wei Lin mempelajari kondisi tektonik di bagian timur dan barat Sumatra, yang terkenal sangat aktif secara vulkanik dan seismik.
Selain itu, Yang Chu bekerja sama dengan ahli dari BRIN mempelajari sesar-sesar di Sumatra dan rekam jejak evolusi tektoniknya. Sementara Qinghua Shang meneliti fosil makro laut untuk membantu mengetahui usia lapisan batuan dan memberikan gambaran lebih jelas soal pergerakan tektonik di wilayah tersebut.
Kolaborasi riset ini tidak hanya penting untuk saat ini, tetapi juga membuka peluang bagi penelitian bersama di masa depan. Hasil dari studi ini diharapkan bisa membantu pemerintah dan ilmuwan dalam pengelolaan sumber daya dan mitigasi bencana di Sumatra.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251013121351-37-675269/peneliti-china-bongkar-misteri-harta-karun-di-sumatra-ini-kata-brin

Analisis Ahli

Iwan Setiawan
"Kolaborasi ini penting untuk memahami risiko bencana sekaligus potensi mineral yang tersembunyi di cekungan-cekungan Sumatra."
Wei Lin
"Posisi Indonesia di sabuk vulkanik aktif membuat riset tektonik di Sumatra sangat vital untuk ilmu kegempaan global."
Qinghua Shang
"Penelitian fosil makro laut tidak hanya membantu dating batuan, tapi juga membuka wawasan baru terkait evolusi tektonik wilayah."

Analisis Kami

"Kolaborasi riset antara Indonesia dan China ini sangat strategis mengingat posisi Sumatra yang rawan bencana dan kaya sumber daya mineral. Dengan pendekatan ilmu tektonik dan geologi yang tepat, hasil riset ini bisa menjadi dasar pengembangan kebijakan mitigasi bencana dan pemanfaatan sumber daya alam yang lebih berkelanjutan."

Prediksi Kami

Kolaborasi riset antara Indonesia dan China akan semakin berkembang dengan studi lebih mendalam di bidang geologi serta potensi pengembangan teknologi mitigasi bencana gempa dan vulkanik di Sumatra.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa tujuan kolaborasi riset antara Indonesia dan China?
A
Tujuan kolaborasi riset adalah untuk memahami proses pembentukan pulau, potensi endapan mineral, dan risiko geologi di Sumatra.
Q
Siapa yang memimpin Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN?
A
Kepala Pusat Riset Sumber Daya Geologi BRIN adalah Iwan Setiawan.
Q
Apa yang diteliti oleh Wei Lin dari IGG-CAS?
A
Wei Lin meneliti kondisi tektonik di Sumatra bagian Timur dan Barat.
Q
Mengapa Indonesia dianggap penting dalam penelitian geologi?
A
Indonesia dianggap penting karena posisinya sebagai salah satu daerah paling aktif di dunia dari sisi kegempaan dan vulkanisme.
Q
Apa yang diteliti oleh Qinghua Shang?
A
Qinghua Shang meneliti fosil makro laut untuk menentukan usia lapisan batuan dan mendukung pemahaman tektonik.