Courtesy of CNBCIndonesia
Serangan Ransomware Qilin Lumpuhkan Produksi Asahi, Bir Jadi Langka
Menginformasikan bahwa serangan ransomware oleh kelompok Qilin terhadap Asahi Group telah mengganggu produksi dan distribusi bir populer mereka, serta memperlihatkan ancaman serius ransomware di sektor industri besar.
09 Okt 2025, 16.00 WIB
258 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- Serangan siber dari kelompok Qilin telah mengganggu operasional Asahi Group Holdings.
- Asahi Super Dry mengalami kelangkaan stok di pasar akibat gangguan produksi.
- Ransomware Qilin menunjukkan tren peningkatan dalam melakukan serangan siber terhadap perusahaan besar.
Jakarta, Indonesia - Kelompok ransomware bernama Qilin dinyatakan bertanggung jawab atas serangan besar yang melumpuhkan produksi Asahi Group Holdings, perusahaan minuman keras raksasa asal Jepang. Akibat serangan ini, bir populer mereka, Asahi Super Dry, sempat mengalami kelangkaan di pasaran karena gangguan layanan pemesanan dan pengiriman barang.
Serangan berlangsung sejak Juli 2022, tetapi baru-baru ini Qilin berhasil mengganggu sistem Asahi sehingga perusahaan harus menghentikan produksi di beberapa pabriknya. Namun, operasional produksi telah kembali normal per tanggal 2 Oktober 2025 setelah melakukan perbaikan dan pemulihan sistem.
Qilin juga mengklaim telah mencuri lebih dari 9.300 file dokumen internal milik Asahi dengan total ukuran data sekitar 27GB. Informasi tersebut mereka unggah di situs mereka sebagai bentuk tekanan untuk menuntut tebusan. Pihak Asahi saat ini masih menyelidiki kasus ini dan belum memberikan tanggapan lebih jauh mengenai klaim tersebut.
Kelompok ransomware ini diketahui telah melakukan sekitar 870 serangan siber sejak tahun 2022. Salah satu serangan mereka yang terdokumentasi adalah terhadap Synnovis, penyedia layanan diagnostik di Inggris, yang bahkan berkontribusi pada kematian seorang pasien di London pada 2025.
Serangan semacam ini menunjukkan betapa rentannya perusahaan besar terhadap ancaman dunia maya. Penting untuk meningkatkan sistem keamanan serta kesiapsiagaan dalam menghadapi serangan ransomware agar tidak menimbulkan kerugian besar bagi perusahaan dan konsumen.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251009143026-37-674393/maling-mengaku-bobol-pabrik-miras-raksasa-ungkap-hasil-curian
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251009143026-37-674393/maling-mengaku-bobol-pabrik-miras-raksasa-ungkap-hasil-curian
Analisis Ahli
Mikko Hypponen (Chief Research Officer, F-Secure)
"Serangan ransomware yang menyerang rantai produksi sebuah perusahaan besar menggambarkan bagaimana kelompok kriminal dunia maya semakin terorganisasi dan fokus pada target yang menghasilkan keuntungan besar."
Bruce Schneier (Pakaryan keamanan siber dan kriptografi)
"Perusahaan besar sering menjadi target utama ransomware karena nilai data dan operasi mereka yang tinggi, sehingga perlu ada pendekatan sistemik terhadap pencegahan dan respons insiden."
Analisis Kami
"Serangan ransomware terhadap perusahaan besar seperti Asahi menunjukkan celah serius dalam keamanan digital industri manufaktur yang saat ini terlindungi kurang optimal. Tanpa investasi serius dalam sistem keamanan dan pelatihan karyawan, ancaman serangan semacam ini akan terus berulang dan menimbulkan kerugian besar."
Prediksi Kami
Serangan ransomware terhadap perusahaan besar seperti Asahi kemungkinan akan meningkat, memaksa perusahaan memperkuat sistem keamanan siber dan mendorong regulasi yang lebih ketat di bidang keamanan data industri.
Pertanyaan Terkait
Q
Siapa yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan siber yang melumpuhkan Asahi Group Holdings?A
Kelompok ransomware Qilin mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.Q
Apa dampak dari serangan siber tersebut terhadap produksi Asahi?A
Produksi Asahi sempat terhenti dan terjadi kelangkaan stok bir populer Asahi Super Dry di peritel.Q
Sejak kapan kelompok Qilin mulai aktif?A
Kelompok Qilin mulai aktif sejak Juli 2022.Q
Berapa banyak file yang diklaim telah dicuri oleh Qilin dari Asahi?A
Qilin mengklaim telah mencuri lebih dari 9.300 file berukuran sekitar 27GB.Q
Apa yang dilakukan Asahi Group Holdings terkait serangan siber ini?A
Asahi Group Holdings sedang menyelidiki kasus penyerangan yang menimpa pabriknya dan menolak berkomentar terkait klaim Qilin.