Qantas Alami Kebocoran Data Besar, Jutaan Pelanggan Terkena Dampak Serangan Siber
Courtesy of CNBCIndonesia

Qantas Alami Kebocoran Data Besar, Jutaan Pelanggan Terkena Dampak Serangan Siber

Artikel ini bertujuan menginformasikan publik tentang serangan siber besar yang menimpa Qantas dan dampaknya terhadap data pelanggan, sekaligus menggambarkan ancaman keamanan siber yang terus meningkat di kalangan perusahaan besar.

13 Okt 2025, 11.25 WIB
227 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Kebocoran data pelanggan Qantas Airways merupakan salah satu yang terbesar di Australia.
  • Serangan siber ini menunjukkan pentingnya keamanan siber bagi perusahaan besar.
  • Data sensitif yang dicuri dapat berdampak serius pada privasi pelanggan.
Jakarta, Australia - Qantas Airways, sebuah maskapai penerbangan besar asal Australia, terkena serangan kriminal siber pada Juli 2025 yang mencuri data pelanggan. Serangan ini dianggap sebagai pembobolan data terbesar yang dialami perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Data yang dicuri meliputi nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah pelanggan.
Selain data itu, nama dan alamat email lebih dari 4 juta pelanggan lain juga berhasil bocor dalam serangan ini. Hal tersebut menunjukkan bahwa dampak yang dirasakan sangat luas dan tidak hanya terbatas pada informasi pribadi yang sangat sensitif saja.
Kelompok peretas yang bertanggung jawab atas serangan ini dikenal dengan nama Scattered Lapsus$ Hunters. Mereka berhasil mencuri data melalui platform pihak ketiga yang menjadi bagian dari sistem Qantas. Ini mengingatkan kita bahwa keamanan siber tidak hanya tergantung pada perusahaan utama tetapi juga mitra dan penyedia layanan lainnya.
Qantas bekerja sama dengan ahli keamanan siber untuk menyelidiki situasi ini dan mendapatkan perintah pengadilan agar data yang sudah dicuri tidak disebarkan atau digunakan secara ilegal oleh pihak manapun. Maskapai ini belum memberikan komentar lebih lanjut terkait laporan pelepasan data tersebut.
Serangan siber ini menjadi pembobolan data tercanggih di Australia sejak kejadian serupa yang menimpa perusahaan telekomunikasi Optus dan perusahaan asuransi kesehatan Medibank pada tahun 2022. Hal ini menunjukkan tren peningkatan ancaman keamanan siber bagi perusahaan besar di Australia dan dunia.
Referensi:
[1] https://www.cnbcindonesia.com/tech/20251013111651-37-675241/pesawat-kena-serangan-terbesar-jutaan-penumpang-jadi-korban

Analisis Ahli

Brian Krebs (Jurnalis keamanan siber)
"Serangan yang melibatkan platform pihak ketiga ini mengindikasikan bahwa rantai pasokan digital menjadi titik lemah utama yang sering diabaikan oleh perusahaan besar."
Eva Galperin (Direktur Keamanan Siber Electronic Frontier Foundation)
"Penekanan pada langkah pencegahan dan tindakan hukum seperti perintah pengadilan penting, tetapi yang paling utama adalah bagaimana perusahaan bisa memperbaiki sistem keamanan internalnya untuk mencegah kebocoran dari awal."

Analisis Kami

"Serangan ini menunjukkan bahwa perusahaan besar pun masih rapuh terhadap serangan siber yang semakin canggih dan terorganisir. Qantas dan perusahaan lain harus segera memperkuat pertahanan mereka dari segi teknis maupun prosedural untuk menghindari dampak yang lebih parah di masa depan."

Prediksi Kami

Serangan siber skala besar seperti ini kemungkinan akan terus terjadi dan memaksa perusahaan besar untuk meningkatkan standar keamanan data serta berinvestasi lebih besar dalam perlindungan siber.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang terjadi dengan Qantas Airways pada Juli 2025?
A
Qantas Airways mengalami serangan siber yang mengakibatkan pencurian data pelanggan.
Q
Berapa banyak data pelanggan yang berhasil dicuri dalam serangan tersebut?
A
Lebih dari 1 juta data sensitif pelanggan berhasil dicuri.
Q
Siapa kelompok peretas yang bertanggung jawab atas kebocoran data ini?
A
Kelompok peretas yang bertanggung jawab adalah Scattered Lapsus$ Hunters.
Q
Apa saja jenis data yang berhasil dibobol oleh peretas?
A
Data yang berhasil dibobol termasuk nomor telepon, tanggal lahir, dan alamat rumah.
Q
Apa langkah yang diambil Qantas untuk menangani kebocoran data ini?
A
Qantas sedang menyelidiki insiden tersebut dan memiliki perintah pengadilan untuk mencegah penyebaran data yang dicuri.