Courtesy of YahooFinance
India Mulai Pilih Tokenized Deposits Seiring Menteri Keuangan Buka Suara soal Stablecoin
Memberikan gambaran tentang pergeseran kebijakan di India terkait adopsi mata uang digital, di mana pemerintah mulai mempertimbangkan regulasi stablecoin dan perbankan menjajaki tokenisasi deposito sebagai alternatif antara stablecoin dan CBDC, relevan bagi pembaca yang ingin memahami dinamika keuangan dan teknologi digital di India.
07 Okt 2025, 18.03 WIB
170 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
- India berusaha untuk mengadaptasi sistem keuangannya dengan memperkenalkan deposit tokenized.
- Nirmala Sitharaman mengakui pentingnya stablecoin dalam transformasi ekonomi digital.
- RBI tetap menolak cryptocurrency tetapi tidak menolak pengembangan uang digital secara umum.
New Delhi, India - India sudah lama menahan diri dari penggunaan mata uang kripto, dengan bank sentralnya yang bernama Reserve Bank of India (RBI) menentang aktivitas pertukaran kripto dan memperingatkan masyarakat agar berhati-hati berinvestasi di aset digital. Namun baru-baru ini, Menteri Keuangan Nirmala Sitharaman menyatakan bahwa pemerintah harus mulai beradaptasi terhadap perkembangan stablecoin yang kini makin populer.
Menteri Sitharaman menyampaikan dalam sebuah acara ekonomi bahwa stablecoin bisa mengubah cara uang dan modal mengalir, dan negara-negara harus memilih antara beradaptasi dengan teknologi uang baru atau berisiko tertinggal dalam ekonomi global yang terus berkembang. Pernyataan ini menunjukkan perubahan sikap dari pemerintah India terhadap mata uang digital.
Meski begitu, RBI, bank sentral India, masih menunjukkan sikap hati-hati dan menilai stablecoin berpotensi menyebabkan fragmentasi sistem keuangan dan melemahkan sistem pembayaran digital yang sudah ada. Mereka bahkan menyarankan agar pemerintah tidak segera membuat undang-undang yang bisa memberi legitimasi pada kripto karena dikhawatirkan dapat menimbulkan risiko sistemik.
Sementara itu, untuk berinovasi tanpa mengorbankan stabilitas, RBI bersama bank-bank komersial di India sedang melakukan uji coba tokenized deposits. Tokenized deposits ini adalah produk digital yang didukung penuh oleh deposito bank dan berfungsi di antara stablecoin dan mata uang digital bank sentral (CBDC).
Di sisi lain, dengan pilot e-rupee yang sudah berjalan selama tiga tahun, India mencoba menciptakan sistem pembayaran digital yang baru dan lebih efisien. Begitu juga, bank sentral lain seperti Bank of England juga mendukung tokenized deposits daripada stablecoin untuk menjaga ketersediaan kredit di pasar. Semua ini menandai perjalanan India menuju integrasi teknologi blockchain di sektor keuangan.
Referensi:
[1] https://finance.yahoo.com/news/indian-banks-pilot-tokenized-deposits-110301545.html
[1] https://finance.yahoo.com/news/indian-banks-pilot-tokenized-deposits-110301545.html
Analisis Ahli
Andrew Bailey
"Tokenisasi deposito lebih aman dibandingkan stablecoin karena menghindari risiko kredit dan menciptakan sistem pembayaran yang lebih dipercaya."
Nirmala Sitharaman
"Negara harus mengadopsi arsitektur moneter baru atau berisiko terpinggirkan dari ekonomi digital global."
Analisis Kami
"India berada di persimpangan penting dimana sikap konservatif terhadap kripto mulai dilunak dengan pengakuan perlunya inovasi digital dalam sistem keuangan. Meskipun RBI berhati-hati, langkah pilot deposit tokenisasi bisa menjadi jembatan strategis untuk mengintegrasikan teknologi blockchain tanpa mengorbankan stabilitas ekonomi negara."
Prediksi Kami
India kemungkinan besar akan mulai mengatur stablecoin secara terbatas dan memperluas penggunaan tokenized deposits dalam sistem pembayaran, mendorong integrasi blockchain ke sektor perbankan tradisional sambil menjaga kendali yang ketat atas stabilitas keuangan.