Kasus menarik Nebius, 'startup' infrastruktur AI yang diperdagangkan secara publik.
Courtesy of TechCrunch

Rangkuman Berita: Kasus menarik Nebius, 'startup' infrastruktur AI yang diperdagangkan secara publik.

TechCrunch
DariĀ TechCrunch
24 November 2024 pukul 20.00 WIB
123 dibaca
Share
Nebius, sebuah perusahaan baru di bidang infrastruktur cloud AI, baru saja memulai perdagangan di Nasdaq dengan ticker NBIS. Meskipun terlihat seperti startup baru, Nebius sebenarnya adalah perusahaan publik yang telah ada selama 13 tahun, sebelumnya dikenal sebagai Yandex N.V., yang merupakan bagian dari raksasa internet Rusia. Setelah Yandex mengalami masalah akibat sanksi setelah invasi Rusia ke Ukraina, perusahaan ini melakukan restrukturisasi dan menjual semua asetnya di Rusia. Kini, Nebius berfokus pada penjualan GPU (unit pemrosesan grafis) dan telah meluncurkan platform cloud untuk mendukung siklus hidup pembelajaran mesin.
Nebius juga memiliki beberapa bisnis tambahan, termasuk Avride, yang bergerak di bidang kendaraan otonom, Toloka, yang berfokus pada pengolahan data untuk model AI, dan TripleTen, yang menawarkan bootcamp pemrograman online. Meskipun Nebius menghadapi tantangan dalam membangun bisnisnya, mereka berencana untuk memperluas kehadirannya di pasar AS dan Eropa dengan membangun pusat data baru. Dengan strategi yang berfokus pada infrastruktur cloud, Nebius berharap dapat menarik lebih banyak pelanggan dan membangun bisnis yang lebih besar di masa depan.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa yang dimaksud dengan Nebius?
A
Nebius adalah platform cloud AI yang dibentuk setelah Yandex N.V. melakukan restrukturisasi dan menjual aset-aset Rusia.
Q
Siapa Arkady Volozh dan perannya di Nebius?
A
Arkady Volozh adalah pendiri Yandex dan mantan CEO yang kini memimpin Nebius, berfokus pada pengembangan infrastruktur AI.
Q
Apa yang terjadi pada Yandex setelah invasi Rusia ke Ukraina?
A
Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Yandex mengalami perubahan besar, termasuk penghentian perdagangan saham dan restrukturisasi menjadi Nebius.
Q
Apa saja bisnis tambahan yang dimiliki Nebius?
A
Nebius memiliki beberapa bisnis tambahan, termasuk Avride (kendaraan otonom), Toloka (pelabelan data), dan TripleTen (edtech).
Q
Bagaimana Nebius berencana untuk memperluas infrastruktur cloud-nya?
A
Nebius berencana untuk memperluas infrastruktur cloud dengan membangun pusat data baru di Eropa dan AS serta menggunakan fasilitas co-location.

Rangkuman Berita Serupa

Di balik rencana pusat data AI senilai Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) , startup AS bersaing dengan raksasa teknologi.YahooFinance
Teknologi
3 bulan lalu
89 dibaca
Di balik rencana pusat data AI senilai Rp 8.22 quadriliun ($500 miliar) , startup AS bersaing dengan raksasa teknologi.
Pendiri Nord Security meluncurkan Nexos.ai untuk membantu perusahaan membawa proyek AI dari tahap percobaan ke produksi.TechCrunch
Bisnis
3 bulan lalu
71 dibaca
Pendiri Nord Security meluncurkan Nexos.ai untuk membantu perusahaan membawa proyek AI dari tahap percobaan ke produksi.
Nvidia di antara investor dalam penggalangan modal sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta)  oleh perusahaan AI Nebius Group.YahooFinance
Bisnis
4 bulan lalu
66 dibaca
Nvidia di antara investor dalam penggalangan modal sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta) oleh perusahaan AI Nebius Group.
Nvidia di antara investor dalam penggalangan dana sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta)  oleh perusahaan AI Nebius Group.Reuters
Bisnis
4 bulan lalu
56 dibaca
Nvidia di antara investor dalam penggalangan dana sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta) oleh perusahaan AI Nebius Group.
Perusahaan infrastruktur AI Eropa, Nebius, mengamankan Rp 11.51 triliun ($700 juta)  dari Nvidia, Accel, dan lainnya.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
81 dibaca
Perusahaan infrastruktur AI Eropa, Nebius, mengamankan Rp 11.51 triliun ($700 juta) dari Nvidia, Accel, dan lainnya.
Perusahaan infrastruktur AI Eropa, Nebius, mengamankan dana sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta)  dari Nvidia, Accel, dan lainnya.TechCrunch
Bisnis
4 bulan lalu
28 dibaca
Perusahaan infrastruktur AI Eropa, Nebius, mengamankan dana sebesar Rp 11.51 triliun ($700 juta) dari Nvidia, Accel, dan lainnya.