Courtesy of YahooFinance
Di Baku, Azerbaijan, sedang berlangsung pertemuan COP29 yang membahas masalah perubahan iklim, terutama tentang dana yang diperlukan untuk membantu negara berkembang beralih ke energi bersih. Namun, draf teks yang baru dirilis tidak mencantumkan jumlah pasti yang akan dibayarkan oleh negara kaya, yang menjadi salah satu masalah utama dalam negosiasi. Negara berkembang mengklaim mereka membutuhkan sekitar Rp 21.38 quadriliun ($1,3 triliun) , sementara negara kaya hanya bersedia memberikan beberapa ratus miliar. Para negosiator diharapkan dapat mencapai kesepakatan dalam beberapa hari ke depan, tetapi saat ini masih ada banyak ketidakpastian.
Ada tiga hal penting yang perlu disepakati: jumlah dana, apakah dana tersebut berupa hibah atau pinjaman, dan siapa yang akan menyumbang. Meskipun ada kemajuan dalam beberapa aspek, seperti tidak menambah daftar negara yang berkontribusi, para ahli mengatakan bahwa kesepakatan masih jauh dari tercapai. Beberapa negara maju mulai menyadari bahwa untuk menjaga suhu global tidak naik lebih dari 1,5 derajat Celsius, mereka perlu menyediakan lebih dari satu triliun dolar. Namun, banyak yang masih belum mengambil tindakan yang diperlukan.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dibahas dalam COP29 di Baku, Azerbaijan?A
COP29 membahas tentang keuangan iklim untuk negara berkembang dalam transisi menuju energi bersih.Q
Mengapa draf teks yang dirilis dianggap tidak memadai?A
Draf teks dianggap tidak memadai karena tidak mencantumkan angka konkret mengenai kontribusi negara kaya.Q
Apa yang menjadi tantangan utama dalam negosiasi keuangan iklim?A
Tantangan utama adalah menentukan jumlah dana, apakah dalam bentuk hibah atau pinjaman, dan siapa yang akan berkontribusi.Q
Siapa yang mengkritik draf teks dan apa alasannya?A
Li Shuo mengkritik draf teks karena tidak memberikan solusi konkret dan hanya mencerminkan posisi kedua belah pihak.Q
Apa yang diharapkan oleh para negosiator untuk mencapai kesepakatan?A
Para negosiator berharap untuk mencapai kemajuan cepat dan keterlibatan yang lebih terbuka dalam negosiasi.