Courtesy of NatureMagazine
Para ilmuwan telah mengembangkan strategi vaksinasi baru untuk malaria dengan meningkatkan kekebalan melalui gigitan nyamuk yang telah dimodifikasi secara genetik. Dalam sebuah percobaan, peserta yang digigit nyamuk yang terinfeksi versi modifikasi parasit Plasmodium falciparum, penyebab malaria, menunjukkan penurunan risiko terinfeksi malaria. Sekitar 90% peserta yang terpapar parasit modifikasi ini berhasil menghindari penyakit malaria setelah digigit nyamuk malaria. Ini merupakan langkah penting dalam pengembangan vaksin malaria yang lebih efektif, terutama karena malaria menginfeksi sekitar 250 juta orang setiap tahun.
Baca juga: Gigitan pembunuh: Para ilmuwan mempersenjatai darah manusia melawan nyamuk pembawa malaria.
Saat ini, ada dua vaksin malaria yang disetujui, tetapi keduanya hanya efektif sekitar 75% dan memerlukan suntikan tambahan. Oleh karena itu, para ilmuwan terus mencari strategi alternatif. Salah satu pendekatan yang sedang diteliti adalah menggunakan parasit yang dimodifikasi secara genetik. Dalam penelitian ini, dua jenis parasit, GA1 dan GA2, diuji untuk melihat apakah mereka dapat membantu manusia mengembangkan kekebalan terhadap malaria. Hasilnya menunjukkan bahwa GA2 lebih efektif dalam melindungi peserta dari malaria, dan para peneliti berencana untuk melakukan percobaan lebih besar untuk mengonfirmasi temuan ini.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dilakukan oleh nyamuk yang dimodifikasi secara genetik dalam penelitian ini?A
Nyamuk yang dimodifikasi secara genetik digunakan untuk menyuntikkan parasit malaria yang telah dimodifikasi ke dalam tubuh manusia untuk meningkatkan imunitas.Q
Siapa yang memimpin penelitian tentang vaksin malaria ini?A
Penelitian ini dipimpin oleh Julius Hafalla, seorang imunolog di London School of Hygiene & Tropical Medicine.Q
Apa perbedaan antara parasit GA1 dan GA2?A
GA1 dirancang untuk menghentikan perkembangan parasit setelah 24 jam, sedangkan GA2 dirancang untuk menghentikan perkembangan setelah enam hari.Q
Mengapa pengembangan vaksin malaria yang lebih efektif menjadi prioritas?A
Pengembangan vaksin malaria yang lebih efektif menjadi prioritas karena beban global malaria yang terus berlanjut dan infeksi yang masih tinggi.Q
Apa hasil dari penelitian yang dipublikasikan di The New England Journal of Medicine?A
Hasil penelitian menunjukkan bahwa hampir 90% peserta yang terpapar parasit GA2 tidak terinfeksi malaria setelah digigit nyamuk.