Gigitan pembunuh: Para ilmuwan mempersenjatai darah manusia melawan nyamuk pembawa malaria.
Courtesy of InterestingEngineering

Rangkuman Berita: Gigitan pembunuh: Para ilmuwan mempersenjatai darah manusia melawan nyamuk pembawa malaria.

InterestingEngineering
DariĀ InterestingEngineering
27 Maret 2025 pukul 06.37 WIB
109 dibaca
Share
Ikhtisar 15 Detik
  • Nitisinone dapat mengubah darah manusia menjadi racun bagi nyamuk, membantu mengendalikan penyebaran malaria.
  • Obat ini memiliki waktu paruh yang lebih lama dibandingkan ivermectin, memberikan efek yang lebih tahan lama.
  • Nitisinone dianggap lebih aman untuk manusia dan lingkungan karena tidak mempengaruhi serangga bermanfaat lainnya.
Nyamuk adalah salah satu musuh terbesar manusia karena mereka dapat menyebarkan penyakit berbahaya seperti malaria. Penelitian terbaru menemukan cara baru untuk melawan nyamuk dengan menggunakan obat bernama nitisinone. Obat ini awalnya dikembangkan untuk mengobati gangguan genetik langka, tetapi ternyata dapat membuat darah manusia beracun bagi nyamuk. Ketika nyamuk menghisap darah orang yang mengonsumsi nitisinone, nyamuk tersebut bisa mati dalam waktu 12 jam.
Nitisinone memiliki keunggulan dibandingkan obat lain seperti ivermectin, karena efeknya lebih lama bertahan dalam darah manusia dan lebih aman bagi lingkungan. Peneliti kini sedang mencari dosis yang tepat untuk penggunaan nitisinone dalam pengendalian nyamuk di dunia nyata. Jika berhasil, penggunaan nitisinone bisa menjadi langkah penting dalam mencegah malaria dan mengurangi jumlah kematian akibat penyakit ini.

Pertanyaan Terkait

Q
Apa itu nitisinone?
A
Nitisinone adalah obat yang digunakan untuk mengobati gangguan metabolik langka dan memiliki efek samping yang mematikan bagi nyamuk.
Q
Bagaimana nitisinone dapat membunuh nyamuk?
A
Nitisinone menghambat enzim HPPD dalam tubuh manusia, yang mengganggu pencernaan nyamuk yang menghisap darah orang yang mengonsumsinya.
Q
Apa perbedaan antara nitisinone dan ivermectin?
A
Nitisinone memiliki waktu paruh yang lebih lama dalam darah manusia dibandingkan ivermectin, sehingga efeknya bertahan lebih lama.
Q
Mengapa nitisinone dianggap lebih aman untuk manusia dan lingkungan?
A
Nitisinone terutama menargetkan serangga penghisap darah dan tidak mempengaruhi sistem saraf, sehingga lebih aman bagi manusia dan lingkungan.
Q
Apa langkah selanjutnya dalam penelitian nitisinone untuk pengendalian nyamuk?
A
Tim peneliti sedang bekerja untuk menentukan dosis optimal nitisinone untuk pengendalian nyamuk di lapangan.

Rangkuman Berita Serupa

Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan PanamaForbes
Sains
2 bulan lalu
23 dibaca
Penurunan Amfibi Meningkatkan Malaria di Kosta Rika dan Panama
Lalat buah yang direkayasa genetik dapat memecah salah satu polutan paling berbahaya di dunia.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
99 dibaca
Lalat buah yang direkayasa genetik dapat memecah salah satu polutan paling berbahaya di dunia.
Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.InterestingEngineering
Sains
2 bulan lalu
100 dibaca
Virus Zika merusak kulit Anda, menjadikan Anda 'magnet nyamuk' untuk mempercepat penyebaran mematikan.
100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
82 dibaca
100% keberhasilan melawan racun ular kobra mematikan dicapai oleh antitoksin AI pemenang Nobel.
Ilmuwan Australia merekayasa nyamuk 'jantan beracun' untuk melawan penyakit mematikan.InterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
120 dibaca
Ilmuwan Australia merekayasa nyamuk 'jantan beracun' untuk melawan penyakit mematikan.
Membunuh infeksi yang resisten terhadap obat: Para ilmuwan mengidentifikasi 'tumit Achilles' dari superbugInterestingEngineering
Sains
3 bulan lalu
83 dibaca
Membunuh infeksi yang resisten terhadap obat: Para ilmuwan mengidentifikasi 'tumit Achilles' dari superbug