Courtesy of TechCrunch
Para penggemar energi fusi, mencapai titik "breakeven" adalah pencapaian yang sangat diidamkan, yaitu saat reaksi fusi menghasilkan lebih banyak energi daripada yang digunakan untuk memulainya. Hanya satu eksperimen ilmiah, di National Ignition Facility, yang berhasil mencapai hal ini setelah lebih dari satu dekade pengembangan. Namun, hasil tersebut tidak serta merta menjawab pertanyaan tentang langkah selanjutnya. Perusahaan rintisan Zap Energy memiliki jawaban dengan perangkat baru bernama Century, yang baru-baru ini mendapatkan pendanaan sebesar Rp 2.14 triliun ($130 juta) . Century menggunakan pendekatan unik dalam energi fusi yang disebut sheared-flow-stabilized Z-pinch, di mana aliran listrik digunakan untuk mengompresi plasma dan menghasilkan fusi.
Zap Energy memiliki tiga langkah penting untuk mencapai pembangkit listrik komersial. Pertama, mereka harus dapat menghasilkan pulsa listrik bertegangan tinggi secara terus-menerus. Setelah berhasil melakukan 1.080 pulsa berturut-turut, langkah berikutnya adalah mendemonstrasikan teknologi ini kepada Departemen Energi dengan menjalankan perangkat selama lebih dari dua jam. Selain itu, mereka juga perlu memastikan bahwa bagian-bagian yang menghasilkan pulsa listrik dapat bertahan dari panas dan partikel yang dihasilkan oleh reaksi fusi. Jika semua berjalan sesuai rencana, Zap berharap dapat membangun pembangkit listrik fusi komersial pada awal tahun 2030-an. Namun, mereka menyadari bahwa biaya dan ekonomi dari pembangkit listrik fusi akan sangat mempengaruhi keberhasilan di masa depan.