Courtesy of InterestingEngineering
Helion, sebuah perusahaan inovatif dalam teknologi energi fusi, baru saja menerima dana sebesar Rp 6.99 triliun ($425 juta) untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik fusi berskala komersial. CEO Helion, David Kirtley, menyatakan bahwa investasi ini akan membantu mereka meningkatkan produksi komponen seperti kapasitor dan magnet di Amerika Serikat, sehingga mereka dapat membangun pembangkit fusi pertama di dunia lebih cepat. Helion memiliki pendekatan unik dalam teknologi fusi dengan menggunakan reaktor yang disebut "field-reversed configuration" untuk mengontrol dan mengompresi plasma, yang dihasilkan dari gas deuterium dan helium-3.
Keunggulan teknologi Helion adalah kemampuannya untuk mengubah energi dari reaksi fusi langsung menjadi listrik tanpa melalui siklus uap. Prototipe terbaru mereka, Polaris, sudah beroperasi di Washington dan diharapkan menjadi reaktor fusi pertama yang menghasilkan listrik. Sementara itu, banyak perusahaan lain juga berlomba-lomba mengembangkan reaktor fusi, seperti Commonwealth Fusion Systems yang berencana membangun pembangkit fusi komersial pertama di Virginia pada awal 2030-an.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang diumumkan oleh Helion baru-baru ini?A
Helion mengumumkan menerima pendanaan sebesar $425 juta untuk mempercepat pengembangan pembangkit listrik fusi komersial.Q
Siapa yang mendukung Helion dalam pendanaan mereka?A
Helion didukung oleh Sam Altman, Peter Thiel, dan Reid Hoffman.Q
Apa yang membedakan pendekatan Helion dalam energi fusi?A
Helion membedakan dirinya dengan menggunakan reaktor konfigurasi terbalik medan yang unik untuk mengontrol plasma.Q
Apa tujuan Helion terkait pasokan listrik untuk Microsoft?A
Helion bertujuan untuk menyediakan listrik untuk Microsoft pada tahun 2028.Q
Siapa pesaing utama Helion dalam pengembangan energi fusi?A
Pesaing utama Helion termasuk Commonwealth Fusion Systems dan Focused Energy.