Courtesy of TechCrunch
ServiceTitan, sebuah perusahaan startup layanan cloud, baru-baru ini mengajukan dokumen IPO dan mencantumkan berbagai risiko yang mungkin dihadapi, terutama terkait penggunaan kecerdasan buatan (AI) dalam bisnis mereka. Mereka memperingatkan bahwa model bahasa besar (LLM) yang mereka gunakan dapat menghasilkan informasi yang tidak akurat dan berpotensi melanggar hak cipta orang lain. Selain itu, ada risiko kebocoran data pelanggan jika karyawan atau kontraktor mereka tidak hati-hati. ServiceTitan juga khawatir bahwa mereka mungkin tidak dapat merekrut ahli AI yang dibutuhkan atau bahwa layanan pihak ketiga yang mereka andalkan, seperti Microsoft dan OpenAI, dapat mengalami masalah.
Perusahaan ini beroperasi di industri yang sangat dipengaruhi oleh AI, terutama dalam layanan untuk bisnis kecil seperti kontraktor dan profesional HVAC. Meskipun mereka telah menawarkan layanan berbasis AI sejak 2023, mereka mengakui bahwa adopsi AI saat ini dapat menimbulkan masalah baru. Dengan banyaknya perusahaan yang berlomba-lomba untuk mengembangkan agen AI, ServiceTitan menekankan bahwa meskipun AI memiliki potensi besar, ada banyak tantangan yang harus dihadapi di tahap awal ini.