Courtesy of Forbes
Nvidia telah berkembang dari penyedia teknologi komputasi berkinerja tinggi (HPC) yang kecil menjadi kekuatan dominan di industri ini. Pada acara SuperComputing tahunan di Atlanta, banyak ilmuwan berkumpul untuk mengeksplorasi masa depan teknologi, terutama dalam penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) yang membantu mempercepat simulasi hingga 100 kali lipat. Dalam lima tahun terakhir, penggunaan GPU (unit pemrosesan grafis) dalam HPC meningkat pesat, menggantikan CPU sebagai komponen utama dalam superkomputer. Nvidia juga memperkenalkan layanan baru yang disebut "NIM Microservices" untuk membantu ilmuwan dari berbagai bidang, seperti meteorologi dan genetika, memanfaatkan AI tanpa harus menjadi ahli AI.
Selain itu, Nvidia juga berfokus pada pengembangan komputasi kuantum dengan CUDA-Q, yang memungkinkan pengembang untuk membuat dan mensimulasikan sirkuit kuantum dengan lebih cepat. Nvidia mengumumkan produk baru yang meningkatkan kinerja server tradisional dengan akselerator yang lebih cepat. Meskipun Nvidia menghadapi persaingan dari teknologi lain, pendekatan menyeluruh mereka dalam mengintegrasikan AI dan HPC membuat mereka tetap menjadi pemimpin di bidang ini.