Courtesy of Forbes
T-Mobile baru-baru ini melaporkan bahwa mereka terkena dampak dari serangan siber besar-besaran yang diduga dilakukan oleh peretas yang didukung oleh negara China. Meskipun T-Mobile menyatakan bahwa data pelanggan dan sistem penting mereka tidak terpengaruh secara signifikan, serangan ini merupakan bagian dari upaya yang lebih luas terhadap penyedia telekomunikasi besar lainnya. Kelompok peretas yang dikenal sebagai Salt Typhoon menargetkan sistem penyadapan yang diperlukan untuk kepentingan penegakan hukum, yang sangat penting untuk infrastruktur telekomunikasi.
Serangan ini menunjukkan kerentanan dalam sektor telekomunikasi, yang merupakan infrastruktur penting bagi komunikasi global. T-Mobile sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden ini dan memastikan bahwa tidak ada dampak signifikan terhadap data pelanggan. Perusahaan ini juga telah meningkatkan praktik keamanan sibernya setelah menyelesaikan masalah terkait pelanggaran sebelumnya. Insiden ini menyoroti tantangan yang dihadapi industri telekomunikasi, yang menjadi target utama bagi serangan siber yang berusaha mengeksploitasi peran mereka dalam komunikasi sensitif.