Courtesy of TechCrunch
Pejabat pemerintah AS mengungkapkan bahwa kelompok peretas yang didukung China, yang disebut Salt Typhoon, masih berada di dalam jaringan beberapa penyedia telepon dan internet terbesar di Amerika. Meskipun kampanye peretasan ini sudah terungkap beberapa minggu yang lalu, perusahaan-perusahaan telekomunikasi seperti AT&T, Verizon, dan Lumen masih berusaha mengusir para peretas tersebut. Para peretas ini dapat mengakses panggilan dan pesan teks yang tidak terenkripsi, serta informasi tentang komunikasi yang terjadi, yang memungkinkan mereka untuk melakukan pengawasan terhadap pejabat AS dan individu penting lainnya.
Pemerintah AS percaya bahwa peretasan ini merupakan upaya spionase yang luas dari China. Untuk melindungi diri, pejabat dari CISA dan FBI menyarankan masyarakat untuk menggunakan aplikasi pesan terenkripsi, seperti Signal dan WhatsApp, agar komunikasi mereka tidak dapat diakses oleh peretas. Mereka juga memberikan panduan kepada perusahaan telekomunikasi tentang cara memperkuat jaringan mereka dari serangan peretas yang didukung China, dengan menekankan bahwa setiap perusahaan perlu melakukan langkah-langkah yang sesuai dengan situasi mereka masing-masing.
Pertanyaan Terkait
Q
Apa yang dimaksud dengan Salt Typhoon?A
Salt Typhoon adalah kelompok peretas yang didukung oleh China yang menyusup ke jaringan penyedia telekomunikasi besar di AS.Q
Apa yang dilakukan CISA terkait peretasan ini?A
CISA memberikan informasi dan panduan kepada publik dan perusahaan tentang cara melindungi diri dari ancaman siber.Q
Mengapa AT&T dan Verizon menjadi target kelompok peretas?A
AT&T dan Verizon menjadi target karena mereka adalah penyedia layanan telekomunikasi terbesar yang memiliki akses ke banyak data komunikasi.Q
Apa saran yang diberikan kepada masyarakat untuk melindungi komunikasi mereka?A
Masyarakat disarankan untuk menggunakan aplikasi pesan terenkripsi seperti Signal dan WhatsApp untuk melindungi komunikasi mereka.Q
Apa dampak dari peretasan ini terhadap keamanan nasional AS?A
Peretasan ini dapat mengancam keamanan nasional AS dengan memberikan akses kepada peretas terhadap komunikasi pejabat pemerintah dan individu penting.