Courtesy of Forbes
Saat ini, tidak ada pemeriksaan rutin untuk kanker ovarium pada wanita, meskipun kanker ini tergolong langka dan hanya menyumbang 1% dari diagnosis kanker baru di AS setiap tahun. Namun, kanker ovarium adalah penyakit serius dengan tingkat kelangsungan hidup yang rendah, di mana hanya setengah dari hampir 20.000 wanita yang didiagnosis setiap tahun dapat bertahan lebih dari 5 tahun. Para ilmuwan di Cancer Research UK sedang mengembangkan vaksin kanker ovarium pertama yang disebut OvarianVax, yang ditujukan untuk mencegah kanker ovarium pada wanita yang berisiko. Vaksin ini akan menargetkan protein tertentu yang terkait dengan kanker ovarium.
Dokter Matthew Block dari Mayo Clinic juga sedang mengembangkan vaksin serupa yang menggunakan sel darah putih yang direkayasa dari pasien kanker ovarium. Vaksin ini akan digunakan untuk pasien yang sudah memiliki kanker, baik untuk mencegah kekambuhan maupun untuk mengobati kanker aktif. Saat ini, tidak ada metode yang dapat diandalkan untuk skrining kanker ovarium, dan beberapa dokter merekomendasikan tes tertentu untuk wanita yang berisiko tinggi. Namun, tes ini belum terbukti meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker ovarium. Meskipun ada beberapa penelitian yang sedang berlangsung, vaksin kanker ovarium yang disetujui FDA masih beberapa tahun lagi untuk direalisasikan.