Courtesy of TechCrunch
T-Mobile, perusahaan telekomunikasi besar di AS, mengumumkan bahwa mereka telah menjadi korban peretasan dalam serangan besar yang juga menargetkan perusahaan telepon dan internet lainnya di AS dan internasional. Meskipun T-Mobile mengatakan sistem dan data mereka belum terpengaruh secara signifikan, mereka tetap memantau situasi ini. Serangan ini diduga dilakukan oleh kelompok peretas yang bekerja untuk pemerintah China, yang dikenal sebagai Salt Typhoon, dan menargetkan sistem yang memungkinkan akses pemerintah ke data pelanggan.
FBI dan lembaga keamanan siber AS, CISA, telah memperingatkan industri tentang serangan siber yang terhubung ini, yang bertujuan untuk mengakses catatan panggilan dan pesan teks pejabat tinggi AS. Ini adalah serangan siber kesembilan yang diketahui menargetkan T-Mobile dalam beberapa tahun terakhir, dengan peretasan terbaru pada tahun 2023 yang mengakibatkan pencurian informasi pribadi dari 37 juta pelanggan T-Mobile.