Courtesy of InterestingEngineering
Misi Chang’e-6 dari China berhasil mengumpulkan sampel basalt dari sisi jauh Bulan dan membantu para peneliti untuk pertama kalinya mengukur usia letusan vulkanik di sana. Setelah menganalisis sampel tersebut, mereka menemukan bahwa kawah tertua dan terdalam di sisi jauh Bulan aktif secara vulkanik sekitar 2,8 miliar tahun yang lalu, sementara sampel lainnya berusia lebih tua, yaitu 4,2 miliar tahun. Penelitian ini penting untuk memahami perbedaan antara sisi dekat dan jauh Bulan, di mana basalt mare yang dihasilkan dari letusan vulkanik lebih umum di sisi dekat, mencakup sekitar 30% permukaan, dibandingkan dengan hanya 2% di sisi jauh.
Baca juga: Supernova graveyard? 10 juta tahun yang lalu, bintang neutron bertabrakan di Bumi, mengungkap jejak.
Sampel tanah bulan dari Chang’e-6 mengandung dua jenis basalt mare: low-Ti dan very low-Ti (VLT). Penelitian menunjukkan bahwa perbedaan dalam ketebalan kerak Bulan mungkin menjadi faktor kunci dalam perbedaan aktivitas vulkanik antara kedua sisi. Namun, ada juga teori yang menyatakan bahwa komposisi sumber mantel di bawah permukaan Bulan berperan penting dalam menghasilkan aktivitas vulkanik. Dengan menganalisis 108 fragmen basalt, para peneliti menemukan bahwa sebagian besar memiliki usia yang konsisten, menunjukkan bahwa aktivitas vulkanik di sisi jauh Bulan berlangsung selama setidaknya 1,4 miliar tahun.